Program makan siang gratis memiliki peran penting dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak sekolah. Beberapa negara telah mengimplementasikan program ini dengan sistem yang terstruktur dan cakupan yang luas. Artikel ini akan membahas perbandingan antara program makan siang gratis di Indonesia dengan program serupa di Jepang dan India, berdasarkan cakupan, pelaksanaan, pendidikan gizi, biaya, serta dampaknya terhadap kesehatan anak-anak.
Cakupan Program
1. Indonesia
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia merupakan inisiatif yang baru saja diluncurkan dan masih berada dalam tahap awal pelaksanaan. Program ini dirancang untuk memberikan akses makanan bergizi kepada kelompok-kelompok rentan, termasuk:
- Siswa SD hingga SMA: Program ini menyasar siswa dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka, serta meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar di sekolah.
- Ibu Hamil: Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang menjadi fokus dalam program ini. Pemenuhan gizi yang baik selama masa kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin.
- Ibu Menyusui: Program ini juga memberikan perhatian khusus kepada ibu menyusui, yang memerlukan asupan gizi yang cukup untuk mendukung produksi ASI yang berkualitas bagi bayi mereka.
- Anak Balita: Anak-anak di bawah usia lima tahun (balita) juga menjadi target utama program ini, mengingat pentingnya pemenuhan gizi pada periode seribu hari pertama kehidupan, yang merupakan masa kritis untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Program MBG bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia, yang masih menjadi tantangan serius. Dengan memberikan makanan bergizi secara gratis, diharapkan dapat meningkatkan status gizi masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan ibu.
Pada tahap awal, program ini menargetkan sekitar 3 juta penerima manfaat, dengan proyeksi untuk meningkat hingga 15 juta orang pada akhir tahun 2025. Makanan yang disediakan diharapkan memenuhi standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk setiap kelompok sasaran.
Program ini juga berupaya untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil, sehingga semua kelompok masyarakat dapat merasakan manfaat dari program ini
2. India
Program makan siang gratis di India, yang dikenal sebagai Mid-Day Meal Scheme (MDMS), telah berjalan sejak tahun 1995 dan merupakan salah satu program pemberian makanan sekolah terbesar di dunia. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai program ini:
a. Cakupan Program
- Jumlah Anak yang Terlibat: Program ini mencakup sekitar 118 juta anak sekolah, yang terdiri dari siswa dari berbagai latar belakang sosial ekonomi.
- Perluasan Cakupan: Pada tahun 2021, cakupan program ini diperluas untuk mencakup anak-anak berusia 3-5 tahun, sehingga memberikan manfaat kepada kelompok usia yang lebih muda dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan mereka.