Tanaman dioesis yang memiliki bunga jantan (staminate) hanya dapat memproduksi serbuk sari. Bunga jantan ini terdiri dari benang sari yang menghasilkan serbuk sari yang diperlukan untuk proses pembuahan. Misalnya, pada pohon dedalu, hanya individu jantan yang menghasilkan serbuk sari yang dapat menyuburkan bunga betina dari individu lain.
2. Individu Betina
Di sisi lain, individu yang memiliki bunga betina (pistillate) hanya dapat menghasilkan biji setelah fertilisasi terjadi. Bunga betina ini memiliki struktur putik yang menyimpan bakal biji. Contohnya, pada tanaman kiwi, hanya bunga betina yang menghasilkan buah setelah pembuahan.
3. Reproduksi
Dalam sistem dioesis, reproduksi memerlukan interaksi antara individu jantan dan betina. Serbuk sari dari individu jantan harus dipindahkan ke stigma bunga betina dari individu yang berbeda untuk memfasilitasi fertilisasi. Proses ini dapat terjadi melalui angin, serangga, atau media lain yang membantu transportasi serbuk sari.
4. Keuntungan Genetik
Dengan adanya individu jantan dan betina terpisah, tanaman dioesis dapat meningkatkan variasi genetik dalam populasi mereka. Hal ini terjadi karena adanya peluang untuk terjadi perkawinan silang antara individu yang berbeda, yang dapat menghasilkan keturunan dengan kombinasi genetik yang lebih beragam. Variasi genetik ini penting untuk adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan meningkatkan daya tahan spesies.
5. Contoh Tanaman Dioesis
a. Ginkgo
Memiliki individu jantan dan betina, di mana hanya individu betina yang menghasilkan biji.
b. Kiwi