Fosil telur yang ditemukan dari periode Cretaceous menunjukkan bahwa banyak spesies burung purba telah bereproduksi menggunakan telur dengan cangkang keras, mirip dengan yang kita kenal saat ini. Ini berarti bahwa selama lebih dari 100 juta tahun sebelum ayam muncul, sudah ada burung-burung yang bertelur dan menelurkan keturunan mereka.
Kenyataan ini memperkuat argumen bahwa jika kita membicarakan telur dalam konteks burung, ayam jelas bukan yang pertama. Evolusi telur dalam kelompok burung sudah dimulai jauh sebelum ayam domestik diciptakan, menunjukkan bahwa meskipun ayam memiliki peran penting dalam pertanian dan budaya manusia saat ini, mereka adalah produk dari sejarah evolusi yang jauh lebih panjang yang dimulai dengan kelompok burung purba dan telur mereka.
Dalam konteks evolusi, jelas bahwa telur muncul jauh sebelum ayam. Meskipun ini bisa dianggap sebagai penjelasan yang mengejutkan bagi para pendukung ayam, penting untuk memahami bahwa cara kita menafsirkan pertanyaan dapat menghasilkan jawaban yang berbeda.Â
Dr. Ellen Mather menggarisbawahi bahwa "tergantung pada bagaimana menafsirkan pertanyaannya, kedua jawaban bisa benar."
Sebagai contoh, jika kita bertanya secara umum mengenai telur sebagai bentuk reproduksi, maka telur memang ada jauh sebelum ayam. Namun, jika kita mempersempit pertanyaannya menjadi apakah ayam atau telur ayam yang muncul terlebih dahulu, situasi menjadi lebih kompleks. Pertanyaan ini merujuk pada telur ayam spesifik, yang hanya dapat diletakkan oleh ayam.Â
Dalam hal ini, kita harus memahami bahwa ayam domestik modern (Gallus gallus domesticus) berevolusi dari nenek moyangnya yang lain, seperti ayam hutan merah.
Proses evolusi menunjukkan bahwa ayam-ayam tersebut, meskipun berasal dari spesies yang lebih tua, akan menghasilkan telur yang bisa dibilang merupakan telur ayam. Jadi, dalam konteks ini, telur ayam bisa dianggap muncul setelah ayam. Telur ayam pertama kemungkinan besar dihasilkan oleh burung yang hampir sepenuhnya menyerupai ayam, tetapi mungkin masih memiliki beberapa perbedaan genetik dari ayam modern.
Dengan demikian, teka-teki klasik "mana yang lebih dulu, ayam atau telur?" lebih dalam dan lebih rumit daripada yang tampak. Kita bisa berpikir bahwa ayam hanya bisa menetas dari telur ayam, yang tentunya hanya bisa dihasilkan oleh ayam.Â
Oleh karena itu, dalam kerangka evolusi spesifik ini, jika kita berbicara tentang ayam sebagai spesies, maka ayam akan lebih dulu ada sebelum telur ayam yang dihasilkan. Ini menyoroti bagaimana pertanyaan yang tampaknya sederhana bisa memiliki jawaban yang kompleks, tergantung pada konteks dan definisi yang digunakan.
Aristoteles, sebagai salah satu pemikir awal yang menjelajahi perdebatan antara ayam dan telur, menganggapnya sebagai contoh dari konsep regresi tak terbatas.Â
Dalam pandangannya, ayam menetas dari telur yang diletakkan oleh ayam, dan siklus ini terus berlanjut tanpa akhir, menciptakan kesan bahwa setiap spesies adalah entitas yang statis dan tidak berubah sepanjang waktu. Namun, dengan perkembangan pemahaman modern kita tentang evolusi, kita menyadari bahwa pandangan ini tidak akurat.