Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Teka-Teki Klasik Terpecahkan, Penelitian Ilmiah Ungkap Apakah Ayam atau Telur yang Lebih Dulu Ada?

15 Oktober 2024   17:31 Diperbarui: 15 Oktober 2024   17:56 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/evelyncastro85 

Dr. Ellen Mather menjelaskan bahwa telur bercangkang keras pertama kali muncul selama periode Jurassic Awal, sekitar 201 hingga 145 juta tahun yang lalu. Dinosaurus, yang merupakan kelompok reptil darat dominan pada masa itu, adalah yang pertama meletakkan telur dengan cangkang keras, yang memberikan perlindungan tambahan bagi embrio yang berkembang di dalamnya.

Fosil telur yang telah ditemukan menunjukkan bahwa beberapa di antaranya berasal dari sauropoda berleher panjang, yang merupakan keluarga dinosaurus besar, termasuk spesies terkenal seperti Brontosaurus dan Diplodocus. 

Telur-telur ini diperkirakan berusia sekitar 195 juta tahun dan terlihat lebih mirip dengan telur yang kita kenal dari berbagai burung dan kadal saat ini. Cangkang keras ini memungkinkan telur untuk melindungi isi di dalamnya dari predator dan menjaga kelembapan yang diperlukan untuk perkembangan embrio.

Penemuan baru yang menarik terjadi tahun lalu, di mana para ilmuwan menemukan penetasan dinosaurus yang luas yang mengandung 91 sarang titanosaurus dan 256 telur. 

Temuan ini menunjukkan bahwa titanosaurus, yang merupakan salah satu kelompok sauropoda terbesar, memiliki perilaku bersarang yang mirip dengan burung modern. Ini menunjukkan bahwa perilaku sosial dan reproduktif, seperti bersarang bersama untuk merawat telur, mungkin sudah ada pada beberapa spesies dinosaurus.

Temuan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang cara dinosaurus membesarkan keturunan mereka tetapi juga menyoroti hubungan evolusi antara burung dan dinosaurus. Burung modern diyakini adalah keturunan langsung dari kelompok theropoda, yang juga merupakan jenis dinosaurus. 

Dengan demikian, studi tentang telur dan perilaku reproduktif dinosaurus membantu kita memahami lebih dalam tentang evolusi dan sejarah kehidupan di Bumi, serta menjelaskan bagaimana telur sebagai bentuk reproduksi telah berevolusi dari struktur yang lebih sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks dan terlindungi seiring dengan perkembangan spesies.

Jika kita membatasi pencarian telur hanya pada yang diletakkan oleh burung, ayam tetap kalah jauh dalam hal usia dibandingkan dengan telur burung lainnya, dengan selisih lebih dari 100 juta tahun. Archaeopteryx, yang dianggap sebagai burung pertama yang berevolusi dari dinosaurus, muncul sekitar 150 juta tahun yang lalu pada periode Jurassic. 

Archaeopteryx memiliki karakteristik yang unik, menggabungkan fitur-fitur burung dengan ciri-ciri reptil, seperti gigi dan ekor panjang, menjadikannya penting dalam pemahaman evolusi burung.

Selain itu, telur fosil tertua yang diyakini berasal dari burung diperkirakan berumur sekitar 127 juta tahun, yang berasal dari periode Cretaceous Awal.

 Temuan ini menunjukkan bahwa burung dan telur burung sudah ada jauh sebelum ayam domestik muncul, menegaskan bahwa telur sebagai bentuk reproduksi telah ada dalam waktu yang sangat lama dan terus berevolusi seiring dengan perkembangan spesies burung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun