1. Risiko Stroke Berdasarkan Golongan Darah
a. Golongan Darah A
Individu dengan golongan darah A memiliki potensi 16 persen lebih mungkin mengalami stroke sebelum usia 60 tahun, namun hanya memiliki sekitar lima persen risiko terkena stroke lanjutan atau tambahan. Ini menunjukkan bahwa meskipun mereka lebih mungkin mengalami stroke dini, mereka tidak secara signifikan lebih berisiko untuk mengalami stroke berulang di kemudian hari.
b. Golongan Darah B
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah B memiliki potensi sekitar 11 persen lebih mungkin mengalami stroke tanpa memandang usia. Hal ini menandakan bahwa golongan darah B juga merupakan faktor risiko yang perlu diperhatikan, meskipun risikonya tidak setinggi golongan darah A.
c. Golongan Darah O
Sebaliknya, individu dengan golongan darah O berisiko lebih rendah untuk mengalami stroke dini, dengan penurunan risiko sebesar 12 persen. Selain itu, risiko mereka untuk mengalami stroke lanjutan hanya sebesar empat persen. Ini menjadikan golongan darah O sebagai golongan darah dengan risiko terendah untuk mengalami stroke.
2. Penjelasan Potensi Penyebab Stroke Dini
Steven Kittner, seorang ahli saraf vaskular yang terlibat dalam penelitian ini, mencatat bahwa meskipun golongan darah A menunjukkan risiko yang lebih tinggi, alasan di balik peningkatan risiko tersebut masih belum sepenuhnya dipahami. Kittner menduga bahwa stroke dini pada orang muda kemungkinan tidak disebabkan oleh penumpukan lemak di arteri, yang biasanya terkait dengan penyakit jantung. Sebaliknya, risiko stroke dini lebih mungkin terkait dengan faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan gumpalan darah.
3. Faktor yang Berperan dalam Pembentukan Gumpalan Darah
Kittner menjelaskan bahwa beberapa faktor yang berperan dalam pembentukan bekuan darah meliputi: