1. Linalool
Linalool adalah senyawa yang paling dominan dalam minyak esensial kenanga dan dikenal memiliki berbagai manfaat terapeutik. Senyawa ini bekerja seperti obat penenang alami yang dapat membantu menenangkan sistem saraf, meredakan kecemasan, dan membantu seseorang tidur lebih nyenyak. Selain itu, linalool juga bersifat antiinflamasi, anticemas, analgesik (pereda nyeri), dan antidepresan, sehingga dapat digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi seperti stres, kecemasan, hingga nyeri ringan.Â
2. Geranyl acetate
Senyawa ini dikenal karena kemampuannya sebagai antijamur dan antimikroba. Hal ini menjadikan geranyl acetate bermanfaat untuk mengatasi infeksi kulit akibat jamur atau bakteri. Selain itu, geranyl acetate juga memiliki sifat antiinflamasi, yang membantu meredakan peradangan dan iritasi pada kulit.Â
3. Germacrene-D
Senyawa ini memiliki efek antimikroba dan antioksidan, yang membantu melindungi tubuh dari infeksi serta memperbaiki kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas.Â
4. Beta-Caryophyllene
Senyawa ini bersifat antiinflamasi dan analgesik, serta memiliki potensi untuk meredakan peradangan dan nyeri. Selain itu, beta-caryophyllene juga berfungsi sebagai modulator sistem endocannabinoid, yang berperan penting dalam mengatur respons tubuh terhadap stres dan nyeri.Â
5. Benzyl acetate
Benzyl acetate terkenal dengan aroma manisnya yang sering digunakan dalam industri parfum. Namun, selain sebagai pewangi, senyawa ini juga memiliki potensi sebagai antibakteri dan antijamur.Â
6. Geraniol