Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Revolusi Industri 5.0: Menyongsong Era Kecerdasan Buatan dan Manusia Berkolaborasi

8 Oktober 2024   11:12 Diperbarui: 8 Oktober 2024   11:23 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/Walmart 

b. Penggunaan Robot Kolaboratif (Cobots)

Robot kolaboratif atau cobots dirancang untuk bekerja berdampingan dengan manusia. Mereka dapat melakukan tugas-tugas yang berat atau repetitif, sementara pekerja manusia dapat fokus pada tugas yang lebih kompleks dan kreatif. Dengan adanya cobots, risiko cedera akibat kelelahan atau repetisi dapat diminimalkan. Cobots juga dilengkapi dengan sensor yang memungkinkan mereka untuk menghentikan operasi secara otomatis jika mereka mendeteksi kehadiran manusia dalam jarak yang berbahaya.

c. Pemantauan dan Analisis Kesehatan

Teknologi wearable, seperti pelacak kebugaran dan perangkat yang dilengkapi sensor, memungkinkan perusahaan untuk memantau kesehatan dan kesejahteraan pekerja secara real-time. Misalnya, perangkat ini dapat mendeteksi tanda-tanda kelelahan atau stres berlebih pada pekerja. Dengan informasi ini, manajer dapat mengambil tindakan preventif, seperti memberikan waktu istirahat yang lebih, untuk mencegah cedera akibat kelelahan.

d. Pelatihan Virtual dan Simulasi

Teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) dapat digunakan untuk memberikan pelatihan keselamatan kerja yang lebih efektif. Dengan simulasi yang realistis, pekerja dapat berlatih dalam lingkungan yang aman tanpa risiko cedera. Misalnya, pekerja dapat dilatih untuk mengatasi situasi darurat, seperti kebakaran atau kecelakaan, sehingga mereka lebih siap saat menghadapi situasi nyata.

e. Sistem Peringatan Dini

Sistem berbasis AI dan sensor dapat digunakan untuk memantau kondisi kerja dan mendeteksi potensi bahaya sebelum terjadi kecelakaan. Misalnya, jika sebuah mesin beroperasi di luar parameter yang aman, sistem dapat memberikan peringatan kepada pekerja untuk mengambil tindakan sebelum terjadi masalah. Ini juga mencakup pemantauan kondisi lingkungan kerja, seperti deteksi gas berbahaya atau kebisingan tinggi, yang dapat merugikan kesehatan pekerja.

f. Ruang Kerja yang Lebih Aman

Desain tempat kerja yang menggunakan teknologi canggih, seperti sistem pencahayaan otomatis dan ventilasi yang baik, dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. Misalnya, pencahayaan otomatis yang beradaptasi dengan kondisi cahaya di sekitar dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat kurangnya pencahayaan. Selain itu, teknologi pemantauan kualitas udara dapat memastikan bahwa pekerja tidak terpapar polusi atau bahan berbahaya.

g. Pengelolaan Data Kecelakaan dan Insiden

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun