Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

IshowSpeed dan Fenomena Youtuber Asing, Peluang Emas atau Ancaman Terselubung bagi Kreator Lokal?

4 Oktober 2024   18:29 Diperbarui: 4 Oktober 2024   18:32 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa adalah alat yang kuat untuk menyampaikan emosi. Dengan berbicara dalam bahasa Indonesia, YouTuber dapat lebih mudah menyampaikan perasaan, humor, atau keharuan dalam konten mereka. Ini menciptakan resonansi emosional yang membuat penonton merasa terhubung secara lebih mendalam, baik dalam konteks hiburan maupun pengalaman pribadi.

Secara keseluruhan, penggunaan bahasa Indonesia yang luwes oleh YouTuber asing membantu menciptakan jembatan antara mereka dan penonton. Hal ini tidak hanya meningkatkan daya tarik konten tetapi juga membangun hubungan yang lebih dalam, memperkuat keterhubungan antara budaya yang berbeda.

4. Efek Domino 

Popularitas awal yang diraih oleh YouTuber, terutama yang berasal dari luar negeri, sering kali menciptakan efek bola salju yang memicu minat lebih besar dari penonton lainnya. Fenomena ini dapat dijelaskan melalui beberapa faktor:

a. Daya Tarik Viral

Ketika sebuah konten mulai mendapatkan perhatian, ia cenderung menjadi viral. Banyak orang ingin tahu apa yang membuat konten tersebut begitu populer. Rasa ingin tahu ini mendorong penonton untuk mencari tahu lebih lanjut tentang YouTuber, menonton video mereka, dan berinteraksi dengan konten yang telah viral. Semakin banyak orang yang terlibat, semakin besar eksposur yang didapat.

b. Rekomendasi dan Sharing

Konten yang sudah populer sering kali direkomendasikan oleh algoritma platform, seperti YouTube, kepada penonton lain. Ketika penonton berbagi video atau membicarakan YouTuber tersebut di media sosial, hal ini mendorong lebih banyak orang untuk menonton dan bergabung. Proses sharing ini menciptakan lingkaran umpan balik positif di mana popularitas menarik lebih banyak penonton, yang pada gilirannya meningkatkan popularitas lebih lanjut.

c. Pembentukan Komunitas

Ketika sebuah channel mulai mendapatkan banyak penonton, komunitas di sekitarnya juga mulai terbentuk. Penonton merasa lebih terlibat ketika mereka menjadi bagian dari komunitas yang lebih besar, yang sering kali dipenuhi dengan diskusi, komentar, dan interaksi antar anggota. Kehadiran komunitas ini menarik lebih banyak orang untuk ikut serta, karena mereka ingin merasakan atmosfer tersebut.

d. Influencer dan Kolaborasi

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun