Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menelusuri Jejak Pakaian: Dari Kulit Binatang hingga Manik-Manik Mammoth

13 Juli 2024   20:45 Diperbarui: 13 Juli 2024   20:52 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/WawaWiwiWeWe 

Salah satu bukti penting adalah fosil manusia yang ditemukan di Eropa pada zaman es. Fosil-fosil ini menunjukkan bahwa manusia yang hidup di daerah tersebut hanya dapat bertahan di luar ruangan selama satu hingga dua jam tanpa pakaian yang memadai. Hal ini menunjukkan bahwa mereka kemungkinan besar menggunakan pakaian untuk melindungi tubuh mereka dari suhu ekstrem.

Selain itu, penemuan alat-alat yang digunakan untuk membuat pakaian, seperti jarum jahit, juga memberikan petunjuk penting tentang eksistensi pakaian pada masa tersebut. Jarum jahit yang ditemukan biasanya terbuat dari tulang binatang dan digunakan untuk menjahit bahan-bahan seperti kulit binatang menjadi pakaian.

2. Alat-alat untuk Membuat Pakaian

Penemuan alat-alat ini memungkinkan para arkeolog untuk mendeteksi adanya pakaian sederhana dan kompleks yang digunakan oleh manusia pada zaman paleolitikum. Pakaian sederhana biasanya ditunjukkan dengan penemuan alat-alat untuk mengikis kulit, seperti pengikis kulit yang ditemukan di situs arkeologi di lintang tengah dari satu juta tahun yang lalu. Pengikis kulit ini digunakan untuk membersihkan dan mempersiapkan kulit binatang sebelum dijadikan pakaian.

Namun, pengikis kulit ini menghilang dari lintang tengah selama periode glasial, menunjukkan bahwa pakaian sederhana mungkin memiliki nilai isolasi yang terbatas dan tidak cukup untuk melindungi tubuh manusia dari suhu dingin ekstrem pada masa tersebut.

3. Pakaian Kompleks

Pembuatan pakaian kompleks melibatkan penggunaan alat-alat khusus, seperti pisau, untuk memotong dan menjahit segmen kulit bersama-sama. Untuk menjahit, mereka menggunakan alat tusuk yang terbuat dari tulang hewan. Artefak ini biasanya berbentuk memanjang seperti tulang rusuk dan digunakan untuk menusuk lubang di kulit sebelum menjahitnya.

Secara keseluruhan, meskipun sisa-sisa pakaian jarang ditemukan karena tidak dapat bertahan lama dari kondisi lingkungan yang keras pada zaman es, berbagai bukti tidak langsung seperti fosil manusia, alat-alat untuk mengikis dan menjahit kulit, serta artefak lainnya, memberikan wawasan berharga tentang penggunaan pakaian pada zaman paleolitikum. Melalui penelitian ini, kita dapat menyimpulkan bahwa manusia pada masa tersebut menggunakan pakaian untuk melindungi diri dari suhu ekstrem dan bahwa pakaian memainkan peran penting dalam adaptasi mereka terhadap lingkungan yang keras.

B. Artefak yang Ditemukan untuk Membuat Pakaian

Penemuan berbagai artefak yang digunakan untuk membuat pakaian memberikan wawasan berharga tentang bagaimana manusia purba beradaptasi dengan lingkungan mereka dan menggunakan teknologi yang ada untuk melindungi diri dari kondisi cuaca ekstrem. Artefak-artefak ini ditemukan di berbagai lokasi dan periode waktu, memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang perkembangan penggunaan pakaian dalam sejarah manusia.

1. Penemuan di China Utara dan London

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun