Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menelusuri Jejak Keadilan dan Kekuasaan: Menjelajahi Dunia Filsafat Politik

11 Juli 2024   16:25 Diperbarui: 11 Juli 2024   16:39 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/britannica/John Bordley Rawls

Dalam "Il Principe," Machiavelli juga berargumen bahwa seorang penguasa lebih baik ditakuti daripada dicintai. Menurutnya, pemerintah yang dicintai oleh rakyatnya memerintah berdasarkan rasa tanggung jawab, sementara pemerintah yang ditakuti memerintah melalui rasa takut akan hukuman atas kesalahan. Pandangan ini didasarkan pada pemikiran bahwa manusia secara alami cenderung lebih patuh ketika mereka takut akan konsekuensi negatif daripada ketika mereka hanya merasa bertanggung jawab secara moral. Machiavelli percaya bahwa ketakutan adalah alat yang lebih dapat diandalkan untuk menjaga ketertiban dan kepatuhan dalam masyarakat.

4) Realisme Politik

Salah satu kontribusi terbesar Machiavelli adalah pengembangan realisme politik. Dia menganggap bahwa politik harus dipahami berdasarkan kenyataan yang ada, bukan berdasarkan ide-ide abstrak atau idealisme moral. Menurutnya, penguasa harus beradaptasi dengan situasi konkret dan menggunakan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan mereka. Machiavelli menolak pandangan idealis yang menganggap bahwa politik harus selalu sesuai dengan prinsip-prinsip moral yang tinggi. Sebaliknya, dia berargumen bahwa penguasa harus siap untuk menggunakan semua cara yang diperlukan, termasuk penipuan dan kekerasan, untuk mencapai dan mempertahankan kekuasaan.

b. Pengaruh dan Warisan

1) Pengaruh terhadap Pemikiran Politik

Tulisan-tulisan Machiavelli, terutama "Il Principe," sangat mempengaruhi pemikiran politik di Eropa dan di seluruh dunia. Karyanya memberikan dasar bagi analisis politik yang berbasis pada kenyataan dan efektivitas, bukan pada idealisme. Banyak filsuf dan pemikir politik selanjutnya, termasuk Thomas Hobbes dan John Locke, terpengaruh oleh pandangan-pandangan Machiavelli tentang kekuasaan dan pemerintahan.

2) Kontroversi dan Kritik

Meskipun dihormati sebagai salah satu pendiri ilmu politik modern, Machiavelli juga sering menjadi subjek kontroversi dan kritik. Beberapa kritikus menuduhnya mendorong sinisme dan amoralitas dalam politik. Namun, banyak pendukungnya berargumen bahwa Machiavelli hanya menggambarkan realitas politik sebagaimana adanya, tanpa embel-embel idealisme. Mereka berpendapat bahwa pandangannya tentang politik yang pragmatis dan berbasis kenyataan adalah kontribusi penting bagi pemahaman kita tentang kekuasaan dan pemerintahan.

3) Relevansi di Masa Kini

Pemikiran Machiavelli tetap relevan hingga hari ini, terutama dalam konteks politik global yang kompleks dan sering kali tidak menentu. Ide-idenya tentang realisme politik, stabilitas pemerintahan, dan penggunaan kekuasaan terus menjadi bahan diskusi dan analisis dalam studi politik modern. Banyak politisi dan pemimpin dunia masih merujuk pada karya-karyanya sebagai panduan untuk memahami dinamika kekuasaan dan strategi pemerintahan.

Niccol Machiavelli adalah seorang sejarawan, filsuf, pendukung humanisme, dan penulis asal Firenze yang memiliki pengaruh besar dalam pengembangan ilmu politik modern. Melalui karyanya "Il Principe," dia memperkenalkan pendekatan realistis dan pragmatis terhadap politik dan kekuasaan. Pandangannya tentang stabilitas pemerintahan, pentingnya ditakuti daripada dicintai, dan realisme politik memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemikiran politik dan tetap relevan hingga saat ini. Warisannya sebagai salah satu pendiri utama ilmu politik modern terus dihormati dan dipelajari oleh para akademisi, politisi, dan pemimpin di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun