KesimpulanÂ
Hari Tarwiyah, yang jatuh pada tanggal 8 Zulhijjah, merupakan hari istimewa dalam Islam yang penuh makna dan keistimewaan. Hari ini memiliki berbagai keutamaan dan amalan yang disunnahkan baik bagi jamaah haji maupun umat Islam secara umum.
Bagi jamaah haji, Hari Tarwiyah menjadi bagian penting dalam rangkaian ibadah haji. Pada hari ini, jamaah haji memulai perjalanan mereka dari Mekkah menuju Mina. Mereka disunnahkan untuk menginap di Mina dan melaksanakan shalat lima waktu secara qasar (mengurangi jumlah rakaat untuk shalat yang biasanya empat rakaat menjadi dua rakaat). Di Mina, jamaah haji mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual untuk melaksanakan wukuf di Arafah pada hari berikutnya, yang merupakan puncak dari ibadah haji. Setelah melaksanakan Shalat Subuh pada pagi hari tanggal 9 Zulhijjah, mereka menunggu hingga terbitnya matahari sebelum melanjutkan perjalanan ke Arafah.
Bagi umat Islam yang tidak melaksanakan haji, Hari Tarwiyah menjadi momen untuk memperbanyak amal sholeh dan merenungkan dosa. Pada hari ini, umat Islam disunnahkan untuk berpuasa, yang dikenal dengan Puasa Tarwiyah. Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai keutamaan puasa ini, berpuasa pada Hari Tarwiyah tetap dianggap sebagai amalan yang baik. Selain berpuasa, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak zikir dan doa, serta melakukan berbagai amal kebaikan seperti sedekah, membaca Al-Qur'an, dan membantu sesama. Hari Tarwiyah juga merupakan waktu yang tepat untuk introspeksi diri, mengingat dosa-dosa yang telah diperbuat, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Hari Tarwiyah juga mencatat peristiwa bersejarah, seperti penggantian kiswah Ka'bah oleh Khalifah Al-Ma'mun pada masa Kekhalifahan Abbasiyah. Khalifah Al-Ma'mun mengganti kiswah berwarna hitam dengan kiswah berwarna merah pada Hari Tarwiyah, sebuah tindakan yang menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap Ka'bah. Peristiwa ini tercatat dalam kitab Tuhfatul Habib 'Ala Syarhil Khatib yang ditulis oleh Sulaiman bin Muhammad bin Umar al-Bujairami, memberikan wawasan berharga tentang tradisi pemeliharaan situs suci dalam Islam.
Penutup
Secara keseluruhan, Hari Tarwiyah memiliki makna dan keistimewaan yang dalam bagi umat Islam. Bagi jamaah haji, hari ini adalah awal dari pelaksanaan puncak ibadah haji yang memerlukan persiapan fisik dan spiritual. Bagi umat Islam di luar Mina, Hari Tarwiyah adalah kesempatan untuk memperbanyak amal sholeh, merenungkan dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memahami dan mengamalkan sunnah-sunnah pada Hari Tarwiyah, umat Islam dapat meraih keberkahan dan pahala yang besar dari Allah SWT, serta memperkuat hubungan spiritual mereka dengan Sang Pencipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H