Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibu-Ibu Pejuang Energi: Menggerakkan Transisi Menuju Net Zero Emission 2060 dengan Tenaga Lokal

12 Juni 2024   16:52 Diperbarui: 12 Juni 2024   16:58 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/freepik 

Kisah-kisah ini bukanlah sekadar cerita singkat, melainkan gambaran nyata dari peran penting perempuan dalam pemanfaatan energi lokal. Mereka tidak hanya memikirkan kebutuhan pribadi, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan hidup, kesehatan keluarga, serta kesejahteraan bersama dalam komunitas mereka.

Perempuan-perempuan ini memainkan peran yang sangat penting dalam berbagai upaya konservasi energi dan inovasi lokal. Di setiap langkah mereka, terlihat bahwa upaya yang mereka lakukan bertujuan untuk memastikan keberlanjutan lingkungan. Misalnya, dengan memanfaatkan energi matahari untuk memproduksi garam di pesisir, mereka tidak hanya menyediakan sumber penghasilan, tetapi juga mendukung praktek ramah lingkungan yang dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.

Di pedesaan, penggunaan turbin angin sederhana untuk mengeringkan pakaian menunjukkan bahwa mereka paham betul pentingnya mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Dengan inovasi ini, mereka mampu mengurangi konsumsi energi dan biaya, sekaligus mengurangi jejak karbon.

Di komunitas terpencil, penerapan teknologi biomassa dari kotoran ternak menjadi contoh nyata bagaimana perempuan dapat memimpin perubahan. Mereka tidak hanya mengolah kotoran ternak menjadi biogas yang bersih dan ramah lingkungan untuk memasak, tetapi juga mengajarkan teknik ini kepada anggota komunitas lainnya. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesehatan keluarga dengan mengurangi asap dari pembakaran kayu, tetapi juga mendukung kesejahteraan kolektif dengan menyediakan energi yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Dengan demikian, peran perempuan dalam inisiatif-inisiatif ini jauh melampaui kebutuhan individu. Mereka secara aktif berkontribusi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi komunitas mereka. Melalui tindakan dan inovasi mereka, perempuan membuktikan bahwa mereka adalah pilar utama dalam upaya transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, serta dalam menjaga keseimbangan ekologi dan sosial di lingkungan mereka.

Ironisnya, kontribusi signifikan para perempuan ini masih sering terabaikan dalam diskusi mengenai transisi energi. Suara mereka jarang terdengar dalam proses penyusunan strategi dan kebijakan Energi Baru Terbarukan (EBT). Padahal, dengan pengetahuan serta pengalaman praktis yang mereka miliki, perempuan bisa menjadi penggerak utama dalam transisi energi yang inklusif dan berkelanjutan.

Di tengah berbagai inisiatif lokal yang mereka kembangkan, perempuan telah membuktikan kemampuan mereka dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya energi terbarukan. Namun, keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan di tingkat kebijakan masih minim. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk mengangkat peran perempuan ke permukaan dan memberikan mereka tempat yang layak dalam wacana energi.

Pemberian akses terhadap informasi dan teknologi EBT kepada perempuan menjadi langkah penting yang harus dilakukan. Dengan akses ini, mereka dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memanfaatkan teknologi energi terbarukan secara lebih efektif. Selain itu, partisipasi aktif perempuan dalam proses pengambilan keputusan terkait energi perlu didorong agar kebijakan yang dihasilkan lebih mencerminkan kebutuhan dan perspektif yang beragam.

Dengan mengintegrasikan perempuan dalam setiap tahap transisi energi, kita tidak hanya memastikan bahwa proses ini lebih adil dan mudah dijangkau, tetapi juga selaras dengan tujuan kelestarian lingkungan. Perempuan dapat membawa perspektif baru dan solusi inovatif yang mungkin terlewatkan oleh pendekatan yang lebih tradisional.

Oleh karena itu, sudah saatnya kita memberikan perhatian lebih pada kontribusi perempuan dalam bidang energi. Mengakui dan mengapresiasi peran mereka adalah langkah awal yang penting. Selanjutnya, memberdayakan mereka dengan informasi, teknologi, dan kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengambilan keputusan akan membuka jalan bagi transisi energi yang lebih adil, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Pinterest.com/freepik.com
Pinterest.com/freepik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun