Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertarungan di Ruang Keadilan: Melawan Kegagalan Demokrasi

25 Maret 2024   11:08 Diperbarui: 30 Maret 2024   06:51 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dalam kasus ini, Mahkamah Konstitusi telah melakukan pemeriksaan yang cermat terhadap semua bukti dan argumen yang disampaikan oleh pihak-pihak yang bersengketa. Setelah mempertimbangkan secara seksama, Mahkamah menyimpulkan bahwa tidak terdapat bukti yang cukup untuk membuktikan adanya kecurangan yang signifikan yang dapat mengubah hasil pemilihan."

Suasana tegang di ruang sidang seolah-olah membeku. Di antara pendukung masing-masing paslon, ada yang menahan napas, ada yang menunduk kecewa, dan ada pula yang menangis dengan tersedu-sedu. 

Pengacara Paslon No 01, Bedan-Imin, merasakan kekecewaan yang mendalam. Namun, dengan tegar, dia berdiri untuk menerima putusan tersebut. "Kami menghormati keputusan Mahkamah ini," ucapnya dengan suara yang bergetar sedikit.

Pengacara Paslon No 02, Bowo-Raka, tidak bisa menyembunyikan senyum kemenangan di wajahnya. "Kami bersyukur atas keputusan yang adil ini, Yang Mulia," ucapnya sambil menundukkan kepala sebagai tanda hormat.

Sementara itu, pengacara Paslon No 03, Pranowo-Mafud, tetap tegar meskipun keputusan ini tidak sesuai dengan harapan mereka. "Kami akan terus berjuang untuk keadilan, meskipun jalannya penuh dengan tantangan," ujar mereka dengan suara mantap.

Di luar ruang sidang, suasana pun berubah. Kerumunan yang menunggu dengan tegang mulai bergegas membicarakan putusan tersebut. Terdengar sorak-sorai kecewa dari pendukung Paslon No 01, namun ada juga yang menghela nafas lega dari pendukung Paslon No 02. Dalam sekejap, keputusan Mahkamah Konstitusi telah menentukan arah politik Indonesia. Namun, bagi para pihak yang kalah dalam persidangan ini, pertarungan masih belum berakhir. Karena dalam politik, kekalahan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjuangan yang baru.

Bab 5: Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden

Pada 20 Oktober 2024 tiba, dan Indonesia bersiap untuk melaksanakan upacara pelantikan presiden dan wakil presiden yang baru. Di luar Istana Negara, ribuan pendukung Paslon No 2, Bowo-Raka, berkumpul dengan semangat yang membara. Spanduk besar bertuliskan "Selamat untuk Presiden dan Wakil Presiden Baru" berkibar di udara, diiringi oleh yel-yel sorak yang bergema di sepanjang jalan. Di ruang tunggu, Bowo dan Raka berdiri bersama-sama, mengenakan pakaian serba formal yang menunjukkan keanggunan dan kekuatan. Wajah mereka bersinar dengan kebanggaan yang tak terbendung. Mereka tersenyum satu sama lain, menyadari bahwa perjalanan panjang mereka dalam politik akhirnya mencapai puncak tertinggi.

"setahun kita berjuang untuk momen ini, Bowo," ujar Raka dengan suara yang penuh emosi.

Bowo mengangguk, "Ya, Raka. Dan akhirnya, kita akan memimpin bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik bersama-sama."

Ketika mereka melangkah keluar menuju panggung pelantikan, sorak-sorai dan tepuk tangan meriah menyambut mereka. Mereka melambaikan tangan kepada pendukung setia mereka, merasakan energi positif yang mengalir di sekeliling mereka. Sementara itu, di tempat yang berbeda, Bedan dan Imin bersiap untuk menghadiri upacara tersebut. Meskipun kekecewaan masih membekas di hati mereka atas hasil pemilihan yang kontroversial, mereka memutuskan untuk menghadapi momen ini dengan kepala tegak dan hati yang terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun