اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِࣖ ٣
Artinya: "kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran."
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa agar manusia tidak merugi dalam hidupnya, ia harus mengarahkan pengabdian kepada-Nya dengan melaksanakan ibadah sesuai dengan yang diperintahkan, berbuat kebaikan untuk dirinya sendiri, dan berusaha membawa manfaat bagi orang lain.
Selain itu, selain memiliki iman yang kokoh dan melaksanakan amal saleh, mereka juga harus saling menasihati untuk taat kepada kebenaran dan tetap bersikap sabar, menjauhi perbuatan maksiat yang cenderung mendorong oleh hawa nafsu. Dalam konteks ini, terdapat empat kunci yang sangat penting untuk menghindari kerugian:
1. Iman merupakan keadaan dimana seseorang memiliki keyakinan yang mantap kepada Allah SWT serta terhadap aspek-aspek rukun iman yang lainnya. Ini menunjukkan adanya kepercayaan yang dalam dan tidak tergoyahkan terhadap eksistensi dan keesaan Allah SWT, serta keyakinan terhadap malaikat, kitab-kitab suci, rasul-rasul Allah, hari akhir, dan qadha dan qadar.
Keyakinan yang teguh dalam iman ini mengandung arti bahwa seseorang mempercayai dengan sepenuh hati akan kekuasaan, kebijaksanaan, dan kasih sayang Allah SWT. Iman yang kokoh akan menguatkan individu dalam menghadapi berbagai cobaan dan ujian hidup, serta memberikan arah dan tujuan yang jelas dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dalam Islam, iman tidak hanya berarti meyakini secara intelektual, tetapi juga memengaruhi perilaku dan tindakan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Seorang mukmin akan berusaha menjalankan ajaran agama dengan penuh kesungguhan, menegakkan kebenaran, dan menjauhi segala bentuk kesesatan serta perbuatan maksiat.
Dengan memiliki iman yang kuat, seseorang dapat memperoleh ketenangan jiwa, ketabahan dalam menghadapi tantangan, serta harapan yang kuat akan rahmat dan ampunan Allah SWT. Oleh karena itu, memperkuat iman merupakan langkah pertama yang sangat penting bagi individu dalam menjalani kehidupan yang penuh berkah dan keberuntungan di dunia dan akhirat.
2. Amal saleh adalah tindakan-tindakan kebaikan yang dilakukan oleh seseorang sesuai dengan tuntunan dan ajaran Islam. Istilah "amal saleh" merujuk pada segala bentuk perbuatan yang dikerjakan dengan niat yang tulus dan sesuai dengan nilai-nilai serta prinsip-prinsip agama Islam.
Dalam Islam, amal saleh mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti ibadah kepada Allah SWT, perilaku etis dalam hubungan sesama manusia, serta keterlibatan dalam kegiatan yang membawa manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Amal saleh juga mencakup upaya untuk menjaga keadilan, kedermawanan, dan kebajikan dalam setiap interaksi dan aktivitas sehari-hari.
Perbuatan baik yang termasuk dalam kategori amal saleh antara lain seperti shalat, puasa, zakat, dan haji sebagai ibadah kepada Allah SWT. Selain itu, amal saleh juga mencakup perilaku baik seperti berbuat adil, menghormati orang tua, menolong sesama yang membutuhkan, menyampaikan kebenaran, serta menjauhi perbuatan dosa dan maksiat.