Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Dilema Kenaikan PPN: Antara Kebutuhan Negara dan Daya Beli Masyarakat

15 Maret 2024   10:40 Diperbarui: 20 Maret 2024   03:33 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
money.kompas.com/SHUTTERSTOCK/SUTTHIPHONG CHANDAENG

Dengan memberantas korupsi dan kebocoran anggaran, pemerintah dapat memastikan bahwa sumber daya keuangan negara digunakan secara efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Mensiasati Pengeluaran 

kompas.com
kompas.com

Masyarakat perlu menyiasati pengeluaran agar dapat memenuhi kebutuhan seiring dengan kenaikan harga. Berikut beberapa tips: 

1. Dalam membuat anggaran belanja, langkah pertama adalah mencatat semua kebutuhan dan pengeluaran yang diperlukan. Ini melibatkan identifikasi dengan cermat semua biaya yang akan dikeluarkan, baik itu untuk kebutuhan sehari-hari seperti makanan, transportasi, dan tagihan rutin, maupun untuk keperluan jangka panjang seperti pendidikan, kesehatan, dan tabungan. 

Setelah semua kebutuhan dan pengeluaran tercatat, langkah berikutnya adalah menyusun anggaran yang realistis. Hal ini melibatkan peninjauan kembali semua biaya yang telah dicatat dan menyesuaikannya dengan pendapatan yang tersedia. Penting untuk membuat estimasi yang realistis dan mempertimbangkan kemungkinan perubahan atau kejadian tak terduga yang dapat mempengaruhi keuangan.

Dalam menyusun anggaran, juga perlu untuk memberikan prioritas pada kebutuhan yang paling penting atau mendesak, sambil tetap mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang seperti tabungan atau investasi. Selain itu, penting untuk mengalokasikan sebagian dana untuk keperluan darurat atau cadangan, sehingga dapat mengatasi situasi darurat tanpa mengganggu kestabilan keuangan secara keseluruhan. 

Selama proses penyusunan anggaran, juga disarankan untuk mempertimbangkan rencana jangka panjang dan tujuan keuangan pribadi atau keluarga. Ini dapat meliputi pembayaran hutang, menabung untuk masa pensiun, atau merencanakan pembelian besar seperti rumah atau mobil. 

Dengan menyusun anggaran belanja yang realistis, individu atau keluarga dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif, menghindari pemborosan, dan memastikan bahwa dana tersedia untuk memenuhi semua kebutuhan penting. Selain itu, anggaran yang realistis juga membantu dalam merencanakan masa depan keuangan yang lebih stabil dan sukses.

2. Memprioritaskan kebutuhan pokok merupakan langkah penting dalam pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab. Hal ini melibatkan fokus pada pengeluaran untuk kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan sebagai prioritas utama. Makanan menjadi kebutuhan pokok yang tidak dapat diabaikan dalam anggaran belanja. Penting untuk mengalokasikan dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi harian bagi diri sendiri dan keluarga. Ini meliputi biaya untuk membeli bahan makanan, memasak di rumah, dan juga pengeluaran untuk makanan di luar jika diperlukan.

Tempat tinggal juga merupakan kebutuhan pokok yang harus diprioritaskan. Ini mencakup biaya sewa atau cicilan rumah, serta biaya utilitas seperti listrik, air, dan gas. Menyediakan tempat tinggal yang aman dan layak menjadi prioritas untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun