Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menjelang Ramadhan: Makna di Balik Tradisi Nyekar dan Bunga-Bunganya

10 Maret 2024   06:45 Diperbarui: 10 Maret 2024   06:55 2322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makna Bunga-Bunga untuk Nyekar 

Bunga-bunga yang digunakan untuk nyekar umumnya memiliki makna simbolis yang dalam dan kaya akan nilai-nilai budaya serta makna emosional. Berikut adalah beberapa jenis bunga yang sering digunakan dalam tradisi nyekar beserta makna simbolisnya:

ilustrasi bunga melati/copyright By NAOWARAT (Shutterstock)/liputan6.com
ilustrasi bunga melati/copyright By NAOWARAT (Shutterstock)/liputan6.com

1. Melati adalah bunga yang memiliki makna simbolis yang dalam dalam tradisi budaya Indonesia. Bunga melati seringkali dianggap sebagai lambang kesucian dan ketulusan. Aroma harum yang khas dari bunga melati dipercaya memiliki kekuatan untuk membersihkan dan menyucikan lingkungan sekitarnya. 

Oleh karena itu, dalam banyak tradisi dan kepercayaan masyarakat Indonesia, melati dihargai sebagai simbol kesucian yang dapat membawa kedamaian dan keharmonisan. 

Dalam konteks nyekar, penggunaan melati memiliki makna yang mendalam. Melati dianggap sebagai simbol kesucian jiwa dan keikhlasan dalam mendoakan leluhur yang telah meninggal. Ketika melakukan nyekar, penggunaan melati sebagai hiasan makam atau tempat peristirahatan terakhir leluhur merupakan ungkapan dari keinginan untuk menghadirkan kesucian dan ketulusan dalam mendoakan mereka. Aroma harum dari bunga melati juga diyakini dapat menguatkan koneksi spiritual antara generasi yang hidup dengan leluhur yang telah tiada.

Selain itu, melati juga dipandang sebagai simbol keabadian dan keberkahan. Meskipun bunga melati mungkin layu dan pudar seiring waktu, maknanya tetap abadi dan terus diingat dalam setiap ritual nyekar. Hal ini mencerminkan keyakinan bahwa doa dan penghormatan yang disampaikan kepada leluhur dengan kesucian dan ketulusan akan diterima oleh Tuhan serta membawa berkah bagi roh mereka. 

Dengan demikian, dalam tradisi nyekar, melati bukan hanya sekadar bunga biasa, tetapi memiliki makna yang mendalam dan kaya akan nilai-nilai spiritual. Penggunaan melati dalam nyekar menjadi ekspresi dari keinginan untuk menyampaikan doa dengan jiwa yang suci dan tulus kepada leluhur, serta sebagai upaya untuk menjaga hubungan spiritual yang kuat antara generasi yang hidup dengan mereka yang telah meninggalkan dunia ini.

Foto: Getty Images/iStockphoto/Aleksei Riumin/detik.com
Foto: Getty Images/iStockphoto/Aleksei Riumin/detik.com

2. Mawar merupakan bunga yang mempunyai nilai simbolis yang kaya dalam berbagai budaya, salah satunya dalam tradisi Indonesia. Dalam pandangan banyak masyarakat, mawar melambangkan rasa cinta dan kasih sayang yang mendalam. Keindahan dan harumnya mawar sering dihubungkan dengan perasaan cinta yang tulus dan mengalir dari hati. Oleh karena itu, mawar sering dijadikan sebagai ungkapan dari perasaan cinta dan kasih sayang dalam berbagai konteks kehidupan. 

Dalam tradisi nyekar, penggunaan mawar sebagai hiasan makam bukan hanya sebagai bentuk dekorasi semata, tetapi juga merupakan ekspresi dari rasa cinta dan penghargaan kepada leluhur yang telah meninggal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun