Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Indonesia dan Singapura: Mengapa Ada Kesenjangan Konser Musik Internasional?

7 Maret 2024   07:42 Diperbarui: 7 Maret 2024   17:24 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vokalis Coldplay Chris Martin beraksi dalam konser Music of the Spheres World Tour, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (15/11/2023). (KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN)

Di sisi lain, di Indonesia, ketersediaan infrastruktur yang memadai masih terbatas, terutama di luar kota-kota besar. Infrastruktur di Singapura, terutama di kota-kota utama seperti Singapura, Sentosa, dan sekitarnya, telah dikembangkan secara cermat dan terencana.

Stadion-stadion seperti National Stadium di Singapore Sports Hub dan Singapore Indoor Stadium adalah contoh infrastruktur modern yang siap menyelenggarakan konser-konser skala besar dengan kapasitas penonton yang mencapai puluhan ribu orang. Aksesibilitas juga menjadi prioritas, dengan transportasi umum yang efisien dan jaringan jalan yang baik.

Di Indonesia, terdapat keterbatasan dalam ketersediaan infrastruktur untuk menyelenggarakan konser-konser besar, terutama di luar kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Meskipun terdapat gedung konser dan stadion-stadion di kota-kota besar tersebut, kapasitas dan kualitas infrastrukturnya belum mencapai standar internasional yang dibutuhkan untuk menarik musisi-musisi top dunia. Di daerah-daerah lebih terpencil, infrastruktur untuk menyelenggarakan konser bisa jauh lebih terbatas lagi.

Keterbatasan infrastruktur di Indonesia bukan hanya berkaitan dengan stadion dan arena indoor, tetapi juga termasuk infrastrukyut pendukung seperti jaringan transportasi dan akomodasi yang memadai bagi penonton dan artis.

Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan konser musik Internasional, perlu adanya investasi lebih lanjut dalam pembangunan infrastruktur yang memadai di berbagai wilayah negara ini.

Dengan demikian, Indonesia dapat mengurangi kesenjangan infrastruktur dengan negara seperti Singapura dan lebih kompetitif dalam menarik konser-konser musik skala besar ke negara ini.

2. Biaya Penyelenggaraan

Biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan musisi top dunia sangatlah tinggi, meliputi biaya honor, logistik, dan keamanan. Di Indonesia, biaya ini dapat menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain karena adanya faktor pajak dan regulasi yang mempengaruhi proses pengadaan acara. Mengundang musisi internasional untuk tampil di Indonesia mengharuskan pihak penyelenggara untuk menanggung biaya yang signifikan.

Selain dari biaya honor yang tinggi untuk musisi tersebut, biaya logistik seperti transportasi, akomodasi, dan peralatan penting juga menjadi pertimbangan utama. Selain itu, aspek keamanan menjadi hal yang tidak bisa diabaikan, mengingat pentingnya menjaga ketertiban dan keselamatan dalam acara besar seperti konser musik. 

Di Indonesia, biaya-biaya ini dapat menjadi lebih tinggi lagi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah adanya pajak dan regulasi yang berlaku dalam proses pengadaan acara. Pajak yang tinggi atau regulasi yang rumit dapat meningkatkan total biaya yang harus ditanggung oleh penyelenggara, sehingga membuat proses pengundangan musisi internasional menjadi lebih mahal.

Selain itu, perbedaan kebijakan dan birokrasi antara Indonesia dan negara lain juga dapat mempengaruhi biaya secara keseluruhan. Proses perizinan yang rumit dan panjang dapat menambah biaya administrasi dan memperlambat proses pengaturan acara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun