Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyelami Kedalaman Jiwa: Memahami Teori Kepribadian Sigmund Freaud

5 Maret 2024   21:46 Diperbarui: 5 Maret 2024   21:49 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam konteks konflik internal antara id dan superego, ego berperan sebagai penengah yang mencoba menemukan solusi kompromi yang memuaskan kedua belah pihak. Dengan demikian, ego memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan dan stabilitas kepribadian individu. Freud menganggap bahwa ketidakseimbangan atau disfungsi dalam fungsi ego dapat menyebabkan berbagai macam masalah psikologis, seperti kecemasan, depresi, atau gangguan kepribadian. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai peran dan fungsi ego merupakan hal yang penting dalam upaya pemahaman dan pengembangan diri individu.

Superego: Suara Hati yang Menghakimi 

store.payloadz.com
store.payloadz.com

Superego, dalam teori kepribadian Sigmund Freud, diibaratkan sebagai representasi internalisasi norma dan nilai moral yang diterima dari orang tua dan masyarakat. Ia berfungsi sebagai suara hati yang menilai dan menghakimi tindakan individu, mendorong ego untuk berperilaku sesuai dengan standar moral dan idealisme yang telah dipahami. Superego dapat dianggap sebagai 'malaikat di bahu' yang memberikan panduan moral dalam pengambilan keputusan. Superego bertanggung jawab atas pembentukan dan penerapan aturan moral yang internal dalam kepribadian individu. Ini termasuk norma-norma yang diterima dalam masyarakat dan nilai-nilai yang dipahami dari lingkungan keluarga. Dalam menjalankan tugasnya, superego memegang peran penting dalam mengatur dan mengendalikan perilaku individu agar sesuai dengan standar moral yang dipegang.

Prinsip yang menggerakkan superego adalah "kesempurnaan" (perfection principle). Ini berarti bahwa superego menuntut tindakan yang bermoral dan terhormat dari individu, bahkan ketika dorongan-dorongan yang berasal dari id mungkin menginginkan hal yang berbeda. Superego menekankan pentingnya mengutamakan nilai-nilai moral dan menjaga integritas diri, bahkan jika hal tersebut memerlukan pengorbanan atau penundaan kepuasan. Dalam kehidupan sehari-hari, superego seringkali berperan sebagai pengontrol diri yang memberikan peringatan atau penilaian terhadap tindakan-tindakan yang dianggap tidak sesuai dengan standar moral yang ada. Misalnya, ketika seseorang merasa cenderung untuk melakukan tindakan yang melanggar norma-norma atau nilai-nilai moral, superego akan muncul sebagai suara hati yang mengingatkan individu akan konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul.

Namun, konflik dapat terjadi antara superego dengan id dan ego. Ketika id menginginkan kepuasan yang segera tanpa memedulikan pertimbangan moral, dan ego berjuang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan-kebutuhan id dengan realitas, superego bisa memberikan tekanan tambahan untuk memastikan bahwa tindakan yang diambil sesuai dengan standar moral yang ditetapkan. Freud percaya bahwa perkembangan dan integrasi yang sehat dari superego dalam kepribadian seseorang penting untuk keseimbangan psikologis dan sosial yang baik. Gangguan dalam fungsi superego dapat menyebabkan berbagai masalah psikologis, seperti perasaan bersalah yang berlebihan, kecemasan, atau perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai moral yang dipegang individu. Oleh karena itu, pemahaman dan pengelolaan superego merupakan aspek penting dalam proses pengembangan diri individu.

Tarian Dinamis Ketiga Kekuatan 

wsj.com
wsj.com

Interaksi dinamis antara id, ego, dan superego membentuk sebuah panggung internal yang penuh dengan drama dalam teori kepribadian Sigmund Freud. Di panggung ini, id mendorong dengan hasrat-hasratnya yang primitif, ego bertindak sebagai mediator yang menengahi antara tuntutan-tuntutan id dan realitas eksternal, sementara superego memberikan arahan moral yang mengarahkan perilaku individu. Panggung ini menjadi pusat konflik dan ketegangan yang menjadi sumber energi yang menggerakkan perilaku manusia. Id, sebagai aspek yang paling primitif dari kepribadian, didorong oleh dorongan-dorongan naluri yang tak terkendali, seperti hasrat seksual dan agresif, serta kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya seperti makanan dan keamanan. Ego, di sisi lain, berusaha untuk menemukan keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan id dengan realitas yang ada, mempertimbangkan norma-norma sosial dan konsekuensi-konsekuensi logis dari tindakannya. Sedangkan superego, yang memegang peran sebagai penjaga moral internal, memberikan arahan dan menghakimi tindakan individu berdasarkan standar moral yang telah diterima dari lingkungan sosialnya.

Konflik dan ketegangan antara ketiga elemen ini menciptakan dinamika yang kompleks dalam kepribadian manusia. Ketika dorongan-dorongan primitif dari id bertentangan dengan tuntutan-tuntutan moral dari superego, ego harus bekerja keras untuk menemukan solusi yang memuaskan semua pihak. Misalnya, ketika id menginginkan kepuasan segera tanpa memedulikan konsekuensi moral atau realitas eksternal, ego harus menemukan cara untuk menunda keinginan tersebut atau mencari solusi yang memadai. Panggung ini menjadi tempat di mana konflik internal terjadi, seringkali tanpa disadari oleh individu itu sendiri. Interaksi yang terjadi antara ketiga elemen ini menciptakan pola-pola perilaku yang kompleks dan terkadang sulit dipahami. Namun demikian, pemahaman yang mendalam tentang dinamika ini dapat membantu dalam menjelaskan berbagai macam masalah psikologis dan perilaku manusia. Freud percaya bahwa pemahaman yang lebih baik tentang interaksi antara id, ego, dan superego dapat membantu individu dalam mengatasi konflik internal dan mengembangkan kepribadian yang lebih sehat. Oleh karena itu, panggung internal ini menjadi fokus penting dalam teori kepribadian Freud dan psikoanalisis secara umum.

Kekuatan Teori Freud 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun