Reno terperanjat. "Bang Burhan?"
Benar, itu Bang Burhan. Namun, kondisinya mengenaskan. Wajahnya lebam, tubuhnya kurus kering.
"Cepat, bawa ini!" Bang Burhan menyerahkan sebuah flashdisk. "Ini bukti kecurangan yang sebenarnya. Mereka... mereka menyiksaku untuk..." suara Bang Burhan parau, tak mampu melanjutkan kalimatnya.
Reno sigap membantu Bang Burhan. "Kita keluar dari sini," desak Reno.
Saat mereka hendak beranjak, sorot lampu mobil polisi menyambar mereka. Beberapa petugas berbadan tegap berlari mendekat.
"Jangan bergerak!" bentak salah satu petugas.
Reno dan Bang Burhan saling pandang, kaget dan putus asa. Jebakan! Pesan singkat itu jebakan untuk menangkap mereka.
"Ini jebakan!" teriak Bang Burhan. "Mereka berniat..."
Belum selesai Bang Burhan berbicara, para petugas langsung menyergap dan memborgol mereka.
Di dalam mobil polisi, Reno menatap Bang Burhan yang meringis kesakitan. "Tenang, Bang. Kita akan lalui ini bersama," bisik Reno dengan nada getir.
Sesampainya di kantor polisi, Reno dan Bang Burhan langsung dimasukkan ke ruang tahanan. Mereka diinterogasi secara terpisah, ditanyai tentang dugaan keterlibatan dalam "penyebaran berita bohong" dan "perbuatan melawan hukum."