Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Melodi Kehidupan di Antara Tawa dan Tangis

2 Maret 2024   11:10 Diperbarui: 2 Maret 2024   11:19 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/Daraachann

Rian menghela napas, "Memang. Tapi tidak apa-apa. Aku harus bisa."

Laras menatap Rian dengan iba. Ia tahu perjuangan Rian tidak mudah, namun Laras kagum dengan kegigihan dan semangat yang dimiliki temannya itu.

"Rian," ucap Laras lembut, "kamu hebat. Aku bangga padamu."

Rian tersipu, "Terima kasih, Laras. Dukunganmu berarti bagiku."

Suasana hening sejenak. Laras memperhatikan jemari Rian yang tergores saat bekerja di percetakan.

"Tanganmu terluka," ujar Laras sambil mengulurkan plester dari tasnya.

Rian segera meraih plester tersebut, "Tidak apa-apa, Laras. Cuma luka kecil."

Laras mengambil tangan Rian dengan lembut dan mulai memasangkan plester. Sentuhan jemari Laras membuat hati Rian berdebar. Ia menatap Laras, dan untuk pertama kalinya, Rian menyadari perasaannya yang sesungguhnya.

Tiba-tiba, pintu percetakan terbuka dan Mas Andi masuk. Ia melihat Rian dan Laras berpegangan tangan.

"Eh, Rian, lagi istirahat ya?" sapanya.

Rian dan Laras sama-sama terkejut dan buru-buru melepaskan pegangan tangan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun