Selain itu, penghapusan ambang batas parlemen juga membantu meminimalkan distorsi suara yang mungkin terjadi dalam sistem pemilihan umum. Distorsi suara dapat terjadi ketika partai-partai kecil atau partai-partai yang mewakili kelompok minoritas tidak dapat memperoleh kursi di parlemen meskipun menerima sejumlah suara yang signifikan. Dengan tidak adanya ambang batas, setiap suara memiliki potensi yang sama untuk mendapatkan representasi di parlemen, sehingga memastikan keadilan dalam perwakilan politik.Â
Langkah ini sejalan dengan prinsip demokrasi yang mendasarkan kekuasaan politik pada kehendak rakyat. Dengan memberikan ruang yang lebih besar bagi partisipasi politik dan mengurangi hambatan-hambatan untuk mendapatkan representasi di parlemen, sistem pemilihan umum tanpa ambang batas parlemen memberikan kesempatan yang lebih besar bagi rakyat untuk mengungkapkan preferensi politik mereka dan memengaruhi arah kebijakan negara.Â
Secara keseluruhan, pengembangan demokrasi melalui sistem pemilihan umum tanpa adanya ambang batas parlemen merupakan langkah yang konsisten dengan prinsip-prinsip demokrasi yang menghormati kedaulatan rakyat dan memastikan representasi politik yang lebih adil dan proporsional.
2. Meningkatkan inklusivitas dalam sistem politik, penghapusan ambang batas memberi peluang lebih besar bagi partai politik baru dan kelompok minoritas untuk memperoleh kursi di parlemen. Langkah ini membuka pintu bagi beragam ide dan gagasan untuk berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan politik.Â
Dengan tidak adanya ambang batas parlemen, partai politik baru dan kelompok minoritas memiliki kesempatan yang lebih besar untuk terwakili di parlemen. Hal ini tidak hanya mengakomodasi pluralitas politik dalam masyarakat, tetapi juga memperkaya keragaman ide dan gagasan yang dihadirkan dalam forum politik.
Keberagaman representasi politik ini penting karena memastikan bahwa berbagai pandangan dan kepentingan masyarakat tercermin secara memadai dalam proses pembuatan keputusan politik. Dengan melibatkan partai politik baru dan kelompok minoritas dalam perwakilan parlemen, kebijakan yang dihasilkan lebih cenderung mencerminkan kebutuhan dan aspirasi seluruh lapisan masyarakat.Â
Selain itu, penghapusan ambang batas parlemen juga memberikan dorongan bagi kompetisi politik yang sehat dan dinamis. Dengan tidak adanya hambatan untuk mendapatkan kursi di parlemen, partai politik harus bersaing dengan lebih gigih dan berusaha lebih keras untuk mendapatkan dukungan dari pemilih.Â
Ini mendorong partai politik untuk lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi rakyat. Secara keseluruhan, penghapusan ambang batas parlemen tidak hanya meningkatkan inklusivitas dalam sistem politik, tetapi juga memperkaya keragaman ide dan gagasan yang dihadirkan dalam proses pengambilan keputusan politik. Langkah ini mendukung pembentukan kebijakan yang lebih holistik dan representatif, yang pada gilirannya meningkatkan legitimasi dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga politik.
3. Untuk memperkuat akuntabilitas dalam pemerintahan, kehadiran lebih banyak partai di parlemen diharapkan dapat menghasilkan pengawasan yang lebih ketat terhadap kinerja pemerintah. Hal ini diharapkan mampu mendorong tingkat akuntabilitas dan transparansi yang lebih tinggi dalam pelaksanaan pemerintahan.Â
Dengan keberagaman partai politik yang lebih besar di parlemen, terdapat potensi untuk meningkatkan pengawasan terhadap kebijakan dan tindakan pemerintah. Berbagai partai politik dapat berperan sebagai mekanisme kontrol internal yang saling mengawasi satu sama lain, serta mengawasi langkah-langkah pemerintah dengan lebih teliti dan kritis.
Kehadiran partai politik yang beragam di parlemen juga dapat memperkaya diskusi dan debat politik tentang kebijakan publik. Dengan adanya sudut pandang yang beragam, para anggota parlemen dapat menyampaikan berbagai pendapat dan evaluasi terhadap langkah-langkah pemerintah dengan lebih komprehensif.Â