1. Ketergantungan pada bantuan dalam mengerjakan PR dapat menjadi penghalang serius terhadap pengembangan kemandirian belajar siswa. Ketika siswa terbiasa mendapatkan bantuan dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka, mereka tidak memiliki kesempatan untuk melatih kemampuan mengatasi masalah secara mandiri.Â
Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengakibatkan kesulitan ketika dihadapkan pada tantangan-tantangan belajar yang memerlukan inisiatif dan ketekunan. Dengan memperoleh bantuan terus-menerus, siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan problem-solving yang penting.Â
Mereka mungkin menjadi kurang percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas yang sulit dan cenderung mengalami kecemasan atau kebingungan saat dihadapkan pada masalah yang tidak mereka hadapi sebelumnya.
Kemandirian belajar merupakan kunci penting dalam pembelajaran yang efektif. Siswa yang mandiri mampu mengatasi rintangan-rintangan belajar dengan lebih baik, mengambil inisiatif dalam mencari solusi, dan menunjukkan ketekunan dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka.Â
Ketergantungan pada bantuan eksternal dapat menghalangi pengembangan kemandirian belajar ini, sehingga mengurangi kemampuan siswa untuk berhasil dalam pendidikan dan kehidupan di masa depan.Â
Oleh karena itu, penting bagi pendidik dan orang tua untuk memberikan dukungan yang tepat kepada siswa tanpa menciptakan ketergantungan. Memberikan panduan dan bimbingan yang diperlukan adalah langkah yang baik, namun penting juga untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba menyelesaikan masalah sendiri terlebih dahulu sebelum meminta bantuan.Â
Dengan cara ini, siswa dapat mengembangkan kemandirian belajar mereka secara bertahap, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan belajar di masa depan dengan lebih percaya diri dan efektif.
2. Ketergantungan pada bantuan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) dapat mereduksi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Ketika siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan PR secara mandiri, mereka dihadapkan pada situasi yang mendorong mereka untuk berpikir secara kritis, mencari solusi, dan memahami materi pelajaran dengan lebih mendalam. Namun, jika mereka terus-menerus dibantu, kemampuan mereka dalam memecahkan masalah tidak akan terasah secara optimal.Â
Proses problem-solving merupakan aspek kunci dalam pengembangan kecerdasan dan keterampilan siswa. Dengan menghadapi tantangan secara mandiri, siswa belajar untuk mengidentifikasi masalah, merumuskan strategi pemecahan, dan mengevaluasi solusi-solusi yang mereka ciptakan. Hal ini membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, serta memperdalam pemahaman mereka terhadap materi pelajaran yang dipelajari.
Namun, ketika siswa terlalu bergantung pada bantuan eksternal, mereka kehilangan kesempatan untuk melatih dan mengasah kemampuan problem-solving mereka sendiri.Â