Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Keunggulan Prabowo-Gibran dalam Penghitungan Cepat "Quick Count," Haruskah Tercatat Ucapan Gus Dur Mengenai Kepresidenan Prabowo di Masa Tua?

15 Februari 2024   15:51 Diperbarui: 15 Februari 2024   16:03 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pilpres 2019

bbc.com
bbc.com

Namun, sekali lagi, ia kalah. Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil keluar sebagai pemenang. Pada tahun 2019, Prabowo kembali mencalonkan diri, kali ini berpasangan dengan Sandiaga Uno. Mereka kembali berhadapan dengan Jokowi yang bermitra dengan Kiai Maruf Amin. Prabowo, sekali lagi, mengalami kekalahan. Setelah Pilpres, Prabowo memutuskan untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi. Dia ditugaskan sebagai menteri pertahanan.

Pilpres 2024

bbc.com
bbc.com

Pada Pilpres 2024, Prabowo kembali memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden. Kali ini, ia memilih Gibran Rakabuming Raka, putra dari Presiden Jokowi, sebagai calon wakil presidennya. Menurut hasil hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei, Prabowo berhasil unggul dalam pemilihan kali ini. Prediksi saat ini mengindikasikan bahwa ia akan memenangkan Pilpres dalam satu putaran, mengakhiri rangkaian kekalahan yang dialaminya pada Pilpres-pilpres sebelumnya.

Menyikapi keunggulan Prabowo dalam hitung cepat, M Qodari, selaku Direktur Eksekutif Indo Barometer, mengungkapkan beberapa alasan yang mendasarinya.

"Pertama, yaitu pengaruh dari sosok Presiden Jokowi yang memiliki tingkat kepuasan 80 persen dalam memberikan dukungannya kepada Prabowo-Gibran," ujar Qodari pada hari Rabu tanggal 14 Februari 2024.


Menurut Qodari, pengaruh Jokowi masih sangat signifikan dalam Pilpres kali ini. Dia mengomentari tingkat kepuasan terhadap Jokowi yang masih mencapai 80 persen. Kedua, kata Qodari, Ganjar dan PDI Perjuangan sering kali menyerang Presiden Jokowi, yang pada akhirnya membuat para relawan dan pendukung Presiden Jokowi beralih dukungannya dari sebelumnya ke Ganjar, sekarang berpindah dukungan ke Prabowo.

"Mas Ganjar dan PDI selalu dan banyak menyerang Pak Jokowi, akhirnya para pecinta atau penggemar simpatisan Pak Jokowi melarikan suaranya kepada Prabowo. Dan kalau kita melihat gabungan suara Prabowo dan Mas Ganjar itu kan sekitar 75 persen, jadi gak jauh lah dari tingkat kepuasan sekitar 80 persen itu," kata Qodari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun