Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Caleg dan Metafisika: Antara Spiritualitas dan Pragmatisme Politik dalam Pemilu 2024

8 Februari 2024   21:33 Diperbarui: 8 Februari 2024   21:40 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/elarpamagica.blogspot.com

Dengan meningkatkan pemahaman tentang pentingnya memilih calon berdasarkan pertimbangan yang substansial, masyarakat dapat menjadi lebih waspada terhadap praktik politik yang tidak etis atau manipulatif. Mereka akan lebih mampu menilai calon berdasarkan rekam jejak, visi, dan rencana kerja yang konkret, daripada tergoda oleh janji-janji yang bersifat mistis atau sekadar slogan kosong. Pentingnya edukasi politik dan literasi publik tidak hanya terbatas pada periode menjelang pemilihan umum, tetapi sepanjang tahun sebagai bagian dari proses pendidikan dan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Dengan memperkuat pemahaman masyarakat tentang politik dan hak serta tanggung jawab mereka sebagai warga negara, kita dapat menciptakan lingkungan politik yang lebih sehat dan berintegritas, di mana kepentingan masyarakat didahulukan di atas kepentingan pribadi atau golongan tertentu.

hukumonline.com
hukumonline.com
Namun, caleg juga harus menyadari bahwa politik bukanlah panggung untuk menampilkan mistisisme atau kepercayaan buta pada hal-hal supranatural. Politik seharusnya lebih berfokus pada membangun kepercayaan masyarakat dan menawarkan solusi konkret untuk permasalahan yang dihadapi oleh rakyat. Meningkatkan integritas diri, membangun rekam jejak yang positif, dan mengutamakan program-program kerja yang berpihak kepada kepentingan rakyat adalah strategi yang lebih efektif untuk mendapatkan dukungan publik. Dalam konteks ini, caleg perlu menyadari bahwa menggunakan praktik mistis atau takhayul sebagai alat untuk meraih dukungan politik dapat merugikan reputasi mereka sendiri dan juga melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap proses politik secara keseluruhan. Alih-alih mengandalkan janji-janji yang tidak jelas atau praktik yang bersifat spekulatif, caleg seharusnya menempatkan fokus mereka pada membangun citra yang kuat sebagai pemimpin yang jujur, kompeten, dan berintegritas. 

Memperkuat integritas diri merupakan langkah awal yang penting dalam membangun kepercayaan publik. Caleg harus menunjukkan bahwa mereka bertanggung jawab dan dapat diandalkan dalam menjalankan tugas-tugas politik mereka. Dengan membangun rekam jejak yang positif melalui keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan yang memajukan masyarakat serta pengabdian kepada kepentingan rakyat, caleg dapat memperoleh dukungan yang kuat dari masyarakat. Lebih lanjut, mengedepankan program-program kerja yang berpihak kepada kepentingan rakyat adalah kunci untuk meraih dukungan publik yang berkelanjutan. Caleg perlu menyusun rencana kerja yang jelas dan realistis untuk menangani permasalahan-permasalahan nyata yang dihadapi oleh masyarakat, serta mengkomunikasikan dengan transparan dan efektif kepada pemilih tentang bagaimana mereka akan menjalankan tugas-tugas legislatif mereka jika terpilih.

Pinterest.com/Radar_Bromo 
Pinterest.com/Radar_Bromo 

Pada akhirnya, terciptanya pemilihan umum yang berkualitas dan demokratis hanya akan tercapai jika masyarakat dan calon legislatif bersama-sama meninggalkan praktik-praktik pragmatis dan mistis dalam dunia politik. Politik yang sehat memerlukan pendekatan yang rasional, akuntabilitas yang tinggi, dan komitmen untuk membangun negara yang lebih baik. Pemilihan umum yang berkualitas dan demokratis adalah salah satu pilar utama dari sistem demokrasi yang kuat. Untuk mencapai hal ini, penting bagi masyarakat dan calon legislatif untuk menghindari praktik-praktik yang bersifat pragmatis, yang seringkali melibatkan tindakan-tindakan yang tidak bermoral atau tidak etis demi meraih keuntungan politik secara singkat.

Selain itu, masyarakat dan calon legislatif juga harus bersama-sama menolak praktik-praktik mistis dalam politik, yang seringkali hanya mengaburkan substansi dari proses politik itu sendiri. Keterlibatan dalam politik harus didasarkan pada pertimbangan yang rasional, pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, serta komitmen yang kuat untuk mencari solusi-solusi yang konkret dan berkelanjutan. Politik yang sehat membutuhkan adanya rasionalitas dalam pengambilan keputusan, akuntabilitas yang tinggi dari para pemimpin, dan komitmen untuk melayani kepentingan masyarakat secara adil dan efektif. Dengan meninggalkan praktik-praktik pragmatis dan mistis dalam politik, masyarakat dan calon legislatif dapat menciptakan lingkungan politik yang lebih transparan, berintegritas, dan responsif terhadap kebutuhan-kebutuhan rakyat. Dengan demikian, pembangunan negara yang lebih baik dan berkelanjutan hanya dapat tercapai jika politik dijalankan dengan prinsip-prinsip yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi, seperti rasionalitas, akuntabilitas, dan komitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun