2. Kekurangan
a. Kurangnya aspek inovasi tampak mencuat dalam penampilan Prabowo. Ia terlihat lebih fokus pada program-program yang telah ada daripada menghadirkan gagasan baru yang segar.Â
Kritik ini terutama terlihat saat ia membahas upaya mengatasi permasalahan stunting dan meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam hal ini, Prabowo lebih condong kepada program-program lama daripada menawarkan solusi inovatif yang dapat membawa nuansa baru.
Dalam sebuah konteks politik yang dinamis, kebutuhan akan ide-ide inovatif menjadi sangat penting untuk menanggapi tantangan dan perubahan zaman. Kurangnya penekanan pada solusi yang revolusioner dapat memberikan kesan bahwa Prabowo cenderung mempertahankan status quo daripada menciptakan perubahan positif yang lebih progresif.Â
Pentingnya aspek inovasi bukan hanya terbatas pada isu-isu khusus, tetapi juga mencakup pendekatan dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.Â
Keterbatasan dalam menawarkan solusi baru dapat mempengaruhi citra seorang pemimpin sebagai sosok yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan memberikan jawaban yang kreatif terhadap permasalahan yang muncul.Â
Oleh karena itu, dalam mengevaluasi seorang calon pemimpin, aspek inovasi menjadi salah satu kriteria penting untuk memahami kemampuannya dalam menghadapi tantangan masa depan dengan cara yang lebih proaktif dan dinamis.
b. Komunikasi yang kurang lancar tampak menjadi tantangan dalam penampilan Prabowo. Terkadang, ia terlihat mengalami kesulitan dalam berbicara dengan lancar dan memberikan penjelasan yang jelas, berbeda dengan kesan yang dihasilkan oleh Ganjar dan Anies.Â
Pernyataan ini didasarkan pada beberapa momen di mana Prabowo terlihat terbata-bata dan tidak sepenuhnya mengungkapkan pemikiran secara tegas.Â
Pentingnya komunikasi yang efektif dalam konteks politik sangat besar, karena seorang pemimpin harus mampu menyampaikan ide-ide dan visi mereka dengan jelas kepada masyarakat.Â
Terbata-bata atau kurangnya kejelasan dalam berbicara dapat menciptakan ketidakpastian dan membuat sulit bagi audiens untuk sepenuhnya memahami pesan yang ingin disampaikan.Â