Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

32 Tahun Orde Baru: Antara Cahaya dan Bayangan

2 Februari 2024   20:28 Diperbarui: 2 Februari 2024   20:28 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintahan Presiden Soeharto, yang berlangsung dari tahun 1967 hingga 1998, dikenal sebagai masa Orde Baru, memainkan peran signifikan dalam sejarah Indonesia. Era ini mencatat berbagai pencapaian positif, tetapi juga melibatkan kontroversi dan mendapat kritik. Pada masa pemerintahan ini, terjadi pertumbuhan ekonomi yang pesat dan peningkatan stabilitas politik. Prestasi ini didukung oleh kebijakan pembangunan nasional yang diimplementasikan dengan cermat. Namun, di sisi lain, pemerintahan ini juga menimbulkan pro dan kontra.

Penting untuk dicatat bahwa selama Orde Baru, terdapat pembatasan terhadap kebebasan berekspresi dan partisipasi politik. Beberapa kritik dilontarkan terkait hak asasi manusia dan praktik otoriterisme. Meskipun demikian, ada pula yang menyebut bahwa kebijakan tegas ini diperlukan untuk menjaga stabilitas dan pembangunan ekonomi. Dengan demikian, Pemerintahan Presiden Soeharto dan masa Orde Baru menciptakan dampak yang kompleks pada sejarah Indonesia, dengan pencapaian positif yang diimbangi oleh kontroversi dan kritik. Analisis terhadap periode ini memerlukan pemahaman yang komprehensif untuk menghargai berbagai aspek yang terlibat dalam pemerintahan tersebut.

slideshare.net
slideshare.net

A. Cahaya Orde Baru

1. Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto berhasil membawa ketenangan dan keamanan setelah masa kekacauan politik dan ekonomi sebelumnya. Keadaan ini menjadi pondasi yang sangat penting untuk pembangunan negara. Pada periode tersebut, pemerintahan berhasil menciptakan stabilitas yang dibutuhkan untuk memulai upaya pembangunan nasional. Hal ini terjadi setelah Indonesia mengalami periode gejolak politik dan masalah ekonomi. Stabilitas dan keamanan yang diwujudkan oleh Orde Baru memberikan kepastian kepada masyarakat dan pelaku bisnis, memungkinkan mereka fokus pada pembangunan ekonomi dan sosial.

Meskipun berhasil menciptakan ketenangan, perlu dicatat bahwa pemerintahan Orde Baru juga mendapatkan kritik terkait kebijakan-kebijakan tertentu yang dianggap otoriter. Meski demikian, stabilitas yang dicapai pada masa tersebut menjadi landasan yang signifikan untuk pertumbuhan dan pembangunan Indonesia pada masa berikutnya. Oleh karena itu, pemahaman tentang pentingnya stabilitas dan keamanan dalam konteks sejarah Orde Baru dapat memberikan gambaran yang lebih utuh terkait peran dan dampak periode tersebut.

2. Pada masa Orde Baru, Indonesia mencatat prestasi cemerlang dalam pembangunan ekonomi. Terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang stabil dan mencolok, pengurangan tingkat kemiskinan, dan kemandirian dalam pangan menjadi bukti nyata dari keberhasilan tersebut. Selama periode ini, pemerintah berhasil menjalankan kebijakan pembangunan ekonomi yang efektif, yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang mapan. Keberhasilan ini juga tercermin dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan di masyarakat. Peningkatan produksi pangan dan swasembada pangan menunjukkan ketahanan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan pokok.

Namun, seiring dengan pencapaian positif tersebut, kritik juga muncul terkait distribusi kekayaan dan manajemen ekonomi yang cenderung sentralistik. Meskipun demikian, pembangunan ekonomi yang berhasil di bawah Orde Baru memberikan dampak positif yang signifikan pada kondisi kehidupan masyarakat dan memberikan dasar yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode selanjutnya. Oleh karena itu, memahami prestasi ekonomi Orde Baru adalah langkah penting dalam melihat gambaran lengkap perkembangan ekonomi Indonesia.

3. Di masa Orde Baru, terjadi peningkatan yang signifikan dalam indikator kesejahteraan, seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Kemajuan ini memberikan dampak positif pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Pada periode tersebut, terdapat peningkatan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan. Masyarakat mendapatkan akses yang lebih baik terhadap pelayanan kesehatan yang memadai, dan sektor pendidikan mengalami perkembangan yang dapat dirasakan. Pembangunan infrastruktur juga berkembang pesat, mencakup pembangunan jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya.

Meskipun pencapaian ini dapat diakui, beberapa kritik muncul terkait distribusi manfaat yang tidak merata dan beberapa isu terkait kebijakan tertentu. Namun, secara keseluruhan, peningkatan kesejahteraan ini memberikan kontribusi penting terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat pada masa itu. Dengan memahami peningkatan kesejahteraan di era Orde Baru, kita dapat melihat peran pentingnya dalam membentuk kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia saat itu, serta menganalisis dampak jangka panjangnya dalam sejarah negara.

4. Pada masa tersebut, Indonesia terlibat secara aktif dalam hubungan internasional dan meningkatkan kerjasama diplomatik dengan berbagai negara. Peningkatan ini mencerminkan keterlibatan positif Indonesia dalam hubungan global. Dalam periode Orde Baru, Indonesia secara proaktif terlibat dalam berbagai forum internasional dan memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara lain. Hal ini mencakup kerjasama ekonomi, politik, dan budaya yang dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Meskipun terjadi peningkatan dalam hubungan internasional, perlu diperhatikan bahwa beberapa isu kontroversial juga muncul seiring dengan kebijakan luar negeri. Akan tetapi, keterlibatan Indonesia dalam dunia internasional pada masa Orde Baru memberikan dampak yang signifikan terhadap citra negara ini di panggung global. Pemahaman tentang peran Indonesia dalam hubungan internasional pada masa itu membantu melihat bagaimana negara ini berinteraksi dengan komunitas internasional, serta menganalisis implikasi dan dampaknya dalam kerangka waktu yang lebih luas.

B. Bayangan Orde Baru

1. Pada masa Orde Baru, terjadi sejumlah peristiwa yang melibatkan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk dalam kasus-kasus seperti G30S, Tanjung Priok, dan Timor Timur. Periode ini ditandai dengan kejadian-kejadian yang menimbulkan keprihatinan terkait hak-hak dasar individu. Dalam kasus G30S, Tanjung Priok, dan Timor Timur, terdapat berbagai tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang melibatkan pemerintah pada saat itu. Pada G30S, terjadi penangkapan dan eksekusi terhadap sejumlah individu yang dianggap terlibat tanpa proses hukum yang transparan. Sementara itu, insiden di Tanjung Priok juga terkait dengan tindakan keras yang berujung pada kerugian nyawa dan kehilangan hak-hak masyarakat.

Kemudian, di Timor Timur, terdapat kritik terkait kebijakan pemerintah Orde Baru terhadap hak-hak manusia, terutama selama proses integrasi. Kondisi tersebut mengakibatkan dampak serius terhadap masyarakat di wilayah tersebut. Penting untuk mencatat bahwa masalah hak asasi manusia di masa Orde Baru menjadi fokus perhatian dan kritik baik dari dalam negeri maupun internasional. Pemahaman menyeluruh tentang peristiwa ini membantu melihat gambaran penuh dan mencermati pembelajaran terkait perlindungan hak asasi manusia di Indonesia.

2. Pada masa Orde Baru, kebebasan politik di Indonesia memiliki batasan yang cukup besar. Partisipasi dalam demokrasi terbatas, dan kritik terhadap pemerintah seringkali ditekan, sedangkan kendali terhadap partai politik sangat kuat. Di periode tersebut, warga negara menghadapi batasan dalam menyuarakan pendapat kritis terhadap pemerintah. Kritik terhadap kebijakan atau tindakan pemerintah seringkali dihadapi dengan tindakan pembungkaman atau hambatan. Partai politik juga dikendalikan secara ketat, yang dapat membatasi variasi opsi politik yang tersedia bagi masyarakat.

Meskipun terdapat alasan keamanan dan stabilitas yang diutarakan sebagai dasar untuk pembatasan tersebut, hal ini mendapat kritik terutama dalam konteks hak asasi manusia dan demokrasi. Pembatasan ini menciptakan lingkungan politik di mana pengungkapan pandangan alternatif atau kritik terhadap pemerintah menjadi sulit. Pemahaman tentang pembatasan kebebasan politik pada masa Orde Baru membantu menyusun perspektif lebih luas tentang perkembangan demokrasi di Indonesia dan memberikan pandangan terhadap peran partisipasi politik selama periode tersebut.

3. Pada masa Orde Baru, terdapat banyak tindakan yang dapat diidentifikasi sebagai Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN), terutama melibatkan kalangan elit penguasa. Fenomena ini mencakup praktik-praktik yang melibatkan penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi di dalam lingkaran kekuasaan pada saat itu. Dalam konteks ini, kolusi merujuk pada kerjasama yang tidak sehat antara pihak swasta dan pemerintah, korupsi mengacu pada praktik-praktik penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi, sedangkan nepotisme adalah kebijakan memberikan posisi atau keuntungan kepada keluarga atau kerabat. Praktik-praktik ini dapat terjadi di berbagai sektor, mulai dari bisnis hingga bidang publik.

Perlu diakui bahwa isu KKN menjadi perhatian masyarakat dan mengundang kritik terhadap pemerintah Orde Baru. Pada kenyataannya, beberapa kasus KKN melibatkan tokoh-tokoh elit di era tersebut, yang sering kali terhindar dari pertanggungjawaban hukum. Memahami maraknya KKN pada masa Orde Baru membantu kita mengevaluasi dampaknya terhadap tata kelola pemerintahan dan integritas institusi di Indonesia. Analisis terhadap isu ini juga penting untuk memahami dinamika politik dan sosial pada masa tersebut.

4. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 merupakan salah satu faktor krusial yang menyebabkan runtuhnya rezim Orde Baru. Krisis ekonomi 1998 menjadi pukulan berat bagi stabilitas politik dan sosial di Indonesia. Pada saat itu, Indonesia mengalami krisis finansial yang melibatkan devaluasi mata uang, meningkatnya inflasi, dan kegagalan sejumlah lembaga keuangan. Krisis ini memicu resesi ekonomi, yang pada gilirannya menciptakan ketidakstabilan sosial dan politik. Masyarakat merasakan dampak yang signifikan, termasuk hilangnya pekerjaan, penurunan daya beli, dan ketidakpastian ekonomi yang merajalela.

Ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi ekonomi yang sulit memunculkan protes dan demonstrasi di berbagai wilayah Indonesia. Tekanan dari masyarakat yang marah, bersama dengan kehilangan dukungan dari beberapa elemen elit politik, membawa pada pengunduran diri Presiden Soeharto pada Mei 1998, mengakhiri masa pemerintahan Orde Baru yang telah berlangsung lama. Pemahaman terhadap krisis ekonomi 1998 sebagai faktor pemicu runtuhnya Orde Baru membantu kita melihat hubungan antara dinamika ekonomi dan perubahan politik di Indonesia. Krisis ini menjadi titik balik yang mengubah arah sejarah dan membawa Indonesia ke era reformasi politik yang baru.

Kesimpulan

Pemerintahan Orde Baru mencakup rentang waktu yang kompleks dengan beragam dampak. Dari satu sisi, terdapat pencapaian positif dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Namun, di sisi lain, terdapat catatan kelam terkait pelanggaran hak asasi manusia dan pembatasan demokrasi. Pada aspek ekonomi, Orde Baru berhasil mencatat prestasi dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan pembangunan nasional yang pesat. Keberhasilan ini menciptakan dampak positif pada kondisi hidup masyarakat. Namun, di samping pencapaian tersebut, terdapat catatan negatif terkait dengan isu-isu hak asasi manusia dan demokrasi.

Pada sisi lain, pelanggaran hak asasi manusia terjadi dalam beberapa peristiwa seperti G30S, Tanjung Priok, dan kasus Timor Timur. Selain itu, pembatasan demokrasi juga mencuat, terutama terkait keterbatasan kebebasan politik dan partisipasi masyarakat. Dengan memahami dualitas ini, kita dapat melihat bahwa periode Orde Baru di Indonesia memiliki dampak yang kompleks dan memberikan gambaran yang lengkap tentang tantangan dan pencapaian dalam sejarah negara ini.

Memahami sejarah Orde Baru secara obyektif dan kritis memiliki relevansi penting dalam usaha membangun masa depan Indonesia yang lebih baik. Kita perlu belajar dari pencapaian dan kesalahan masa lalu guna menciptakan masyarakat yang lebih demokratis, makmur, dan adil. Dengan menyelidiki sejarah Orde Baru dengan cara yang jujur dan kritis, kita dapat meraih pemahaman yang lebih mendalam tentang peristiwa dan kebijakan yang membentuk masa lalu negara ini. Pemahaman ini membantu kita mengevaluasi dampak positif dan negatif, serta menganalisis konsekuensinya terhadap kondisi Indonesia saat ini.

Penting untuk menarik pelajaran dari sejarah, baik itu keberhasilan maupun kesalahan, untuk membimbing kita dalam merancang masa depan yang lebih inklusif dan berkeadilan. Dengan memahami konteks sejarah Orde Baru, kita dapat mengambil langkah-langkah yang terarah menuju pembangunan masyarakat yang demokratis, makmur, dan adil bagi semua warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun