1. Kenaikan Harga Jasa Hiburan
Pajak hiburan adalah jenis pajak yang langsung dibayar oleh konsumen pada saat membeli layanan hiburan. Oleh karena itu, peningkatan tarif pajak hiburan ini akan menyebabkan kenaikan harga jasa hiburan.Â
Dampaknya, konsumen mungkin akan menjadi kurang tertarik untuk menggunakan layanan hiburan, terutama mereka yang memiliki tingkat daya beli yang lebih rendah.
Jika tarif pajak hiburan naik, hal ini akan membuat biaya keseluruhan layanan hiburan menjadi lebih tinggi. Sebagai hasilnya, konsumen dengan pendapatan terbatas mungkin merasa kesulitan atau kurang mampu untuk mengakses atau menikmati berbagai bentuk hiburan yang mereka nikmati sebelumnya.
Penting untuk dipahami bahwa pajak hiburan yang diterapkan pada konsumen dapat memiliki dampak langsung pada keputusan pembelian mereka.Â
Pemerintah perlu mempertimbangkan konsekuensi ekonomi dan sosial dari peningkatan pajak ini, khususnya terkait dengan aksesibilitas layanan hiburan bagi berbagai lapisan masyarakat.
2. Pemutusan Hubungan Kerja
Peningkatan harga layanan hiburan juga berpotensi menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di industri hiburan. Ini disebabkan oleh upaya para pelaku usaha untuk mengurangi biaya operasional, termasuk dengan cara mengurangi jumlah karyawan.
Jika harga jasa hiburan naik, pelaku usaha mungkin merasa perlu untuk mengurangi biaya agar tetap dapat bersaing di pasar. Salah satu langkah yang mungkin diambil adalah dengan mengurangi jumlah karyawan, yang pada akhirnya dapat berujung pada pemutusan hubungan kerja.Â
Pekerja di industri hiburan bisa menjadi rentan terhadap PHK karena peningkatan biaya operasional dapat memberikan tekanan tambahan pada profitabilitas perusahaan.
Dampaknya bisa lebih luas, tidak hanya memengaruhi pelaku usaha dan karyawan, tetapi juga dapat merugikan industri hiburan secara keseluruhan.Â