Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah yang Tak Pernah Hilang

21 Desember 2023   19:56 Diperbarui: 21 Desember 2023   20:47 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/doamu 

Pada suatu hari di sebuah desa kecil di Jawa Timur, hiduplah seorang anak perempuan bernama Arini. Arini tinggal bersama ibunya yang bernama Sri.

Sri adalah seorang ibu yang sederhana dan penyayang. Ia selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan Arini. Sri juga selalu sabar dan pengertian kepada Arini, meskipun Arini sering kali nakal dan membuat kesalahan.

Suatu hari, Arini lulus dari SMA dan diterima di sebuah universitas di kota besar. Arini sangat senang karena akhirnya ia bisa mewujudkan impiannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Namun, Sri merasa sedih karena Arini harus meninggalkannya untuk tinggal di kota. Sri tahu bahwa Arini akan merindukan rumahnya dan dirinya.

Sebelum berangkat ke kota, Arini memeluk erat ibunya. 

"Ibu, aku akan selalu merindukanmu," kata Arini.

Sri tersenyum. "Ibu juga akan selalu merindukanmu, Nak. Tapi, ibu tahu bahwa ini adalah impianmu. Ibu akan selalu mendukungmu, " kata Sri.

Arini pun berangkat ke kota. Ia menjalani kehidupan barunya sebagai seorang mahasiswi. Arini belajar dengan giat dan berusaha untuk meraih cita-citanya.

Namun, Arini sering kali merasa rindu dengan rumah dan ibunya. Ia sering memimpikan ibunya dan rumah kecil mereka.

Suatu hari, Arini mendapat kabar bahwa ibunya sakit.

Arini pun bergegas pulang ke desa.

Ketika sampai di rumah, Arini melihat ibunya terbaring lemah di ranjang. Arini menangis melihat kondisi ibunya.

"Ibu, aku di sini," kata Arini sambil memeluk ibunya.

Sri tersenyum lemah. "Anakku, ibu sangat merindukanmu," kata Sri.

Arini pun menceritakan semua yang ia lakukan selama di kota. Sri mendengarkan dengan penuh perhatian.

Setelah beberapa hari, kondisi Sri mulai membaik. Arini pun senang karena ibunya sudah bisa sembuh.

Sebelum kembali ke kota, Arini memeluk erat ibunya lagi. 

"Ibu, aku berjanji akan selalu pulang ke rumah," kata Arini.

Sri tersenyum. "Ibu juga akan selalu menunggumu, Nak," kata Sri.

Arini pun kembali ke kota. Ia melanjutkan pendidikannya dan meraih cita-citanya.

Setelah lulus dari universitas, Arini mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan di kota. Arini pun menikah dan memiliki anak.

Meskipun sudah menikah dan memiliki anak, Arini tidak pernah lupa dengan ibunya. Ia sering pulang ke desa untuk mengunjungi ibunya.

Suatu hari, Arini mendapatkan kabar bahwa ibunya sakit parah. Arini pun bergegas pulang ke desa.

Ketika sampai di rumah, Arini melihat ibunya terbaring di ranjang dengan mata terpejam. Arini menangis melihat kondisi ibunya.

"Ibu," panggil Arini.

Sri membuka matanya dan tersenyum melihat Arini. "Anakku, kau sudah datang," kata Sri.

Arini memeluk erat ibunya. "Ibu, aku akan selalu ada untukmu," kata Arini.

Sri tersenyum. "Ibu bahagia mempunyai anak sepertimu," kata Sri.

Arini pun menceritakan semua yang ia lakukan selama ini. Sri mendengarkan dengan penuh perhatian.

Setelah beberapa saat, Sri menghembuskan napas terakhirnya. Arini menangis tersedu-sedu.

Arini merasa sangat kehilangan ibunya. Ia pun memeluk erat ibunya dan menangis di sampingnya.

Arini pun menyadari bahwa rumah bukanlah sekedar tempat tinggal. Rumah adalah tempat di mana kita dicintai dan dilindungi. Rumah adalah tempat di mana kita merasa aman dan nyaman.

Rumah adalah ibu.

Cerita ini memiliki pesan moral yang mendalam. Pesan moral tersebut adalah bahwa ibu adalah sosok yang sangat penting dalam hidup kita. Ibu adalah orang yang selalu mencintai dan mendukung kita, tanpa pamrih. Ibu adalah rumah yang tak pernah hilang.

Cerita ini juga memiliki beberapa dialog yang menarik dan penuh makna mendalam. Salah satu dialog yang menarik adalah dialog antara Arini dan ibunya ketika Arini lulus dari SMA. Dialog tersebut menunjukkan betapa besarnya cinta ibu kepada anaknya.

Selain itu, cerita ini juga memiliki kebiasaan kecil yang ibu lakukan dan kalau kita pikirkan dan resapi sekarang ada benarnya. Kebiasaan kecil tersebut adalah kebiasaan ibu untuk selalu memeluk anaknya. Kebiasaan tersebut menunjukkan betapa besarnya kasih sayang ibu kepada anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun