Di bumi Nusantara yang gemilang,
Berdiri pemimpin, Jokowi namanya.
Dalam redup senja hingga mentari terbenam,
Cerita bermula, tinta sejarah terukir jelas.
Dari kampung halaman yang sederhana,
Jokowi melangkah, tak kenal ragu.
Sepatu kumal menjejakkan tanah,
Namun hatinya penuh cita-cita tinggi.
Di matahari terbit, seiring waktu berputar,
Kisahnya mekar, layaknya bunga di pagi.
Dengan kerja keras dan senyum tulus,
Dia menari di panggung kehidupan.
Berbicara dengan sederhana, tapi makna dalam kata-kata,
Jokowi mengukir harapan, merajut persatuan.
Bagai pelaut yang menavigasi lautan,
Dia membimbing kapal bangsa melalui gelombang.
Tak hanya di kantor dan di ruang kebijakan,
Jokowi juga bersua dengan petani dan nelayan.
Menyentuh tanah, merasakan getaran bumi,
Ia seperti rakyat, dalam setiap langkahnya.
Pendidikan dan kesejahteraan menjadi landasan,
Di bawah kepemimpinan Jokowi, tumbuh harapan.
Dari desa terpencil hingga kota megah,
Ia menuntun Indonesia, bangsa yang  bercahaya.
Dalam mimpi-mimpi, dalam nyanyian angin,
Jokowi merajut harapan, tak pernah surut.
Sebuah pemimpin, seorang teladan,
Mengukir jejak, menuju masa depan yang terang.
Jokowi, seorang pahlawan tanpa pedang,
Meniti jalan berliku, melintasi gurun pasir.
Di setiap langkah, dia membawa harapan,
Bagai purnama menerangi malam yang kelam.
Jokowi, pemimpin yang tak lekang oleh waktu,
Dalam puisi ini, kisahmu terpahat abadi.
Semoga langkahmu selalu diberkahi,
Jokowi, pahlawan bangsa, dalam hati kami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H