Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Book

Cerita di Balik Legenda Burung Phoenix yang Misterius

12 Desember 2023   12:00 Diperbarui: 12 Desember 2023   12:19 1648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/happylim_48 

Dalam mitologi kuno, Burung Phoenix melambangkan siklus kehidupan Matahari. Seperti Matahari yang terbit, tenggelam, dan kemudian bangkit kembali, Phoenix juga mengalami siklus kelahiran ulang yang serupa.

Diceritakan dalam legenda kuno, terdapat burung yang mempesona dengan bulu bercahaya merah keemasan, menjalani hidupnya selama berabad-abad sebelum akhirnya terbakar dan mati. Namun, dari abunya, burung itu bangkit kembali, memulai perjalanan kehidupan baru yang panjang.

Makna mendalam yang terkandung dalam simbolisme tersebut tetap menjadi motif dan gambar yang berlanjut hingga saat ini dalam berbagai budaya dan narasi rakyat yang populer.

Phoenix legendaris menampilkan tubuh yang besar, dengan bulu berkilau dalam warna mulai dari kuning, merah, hingga ungu, mencerminkan hubungan yang erat dengan matahari terbit dan elemen api. Seringkali, burung ini dikelilingi oleh nimbus yang memancarkan cahaya. Mata birunya bersinar megah, menambah keanggunan pada keberadaannya.

Dalam kisahnya, Phoenix konon membangun sarangnya sendiri dari tumpukan kayu, kemudian dengan satu tepukan sayapnya, api berkobar. Setelah mengalami kematian, burung itu bangkit dengan gemilang dari abunya dan terbang menjauh ke langit, memulai babak baru dalam kehidupannya. 

Phoenix melambangkan simbol pemulihan dan  kebangkitan, mencakup beragam tema seperti keagungan kekaisaran, perjalanan waktu, matahari, kehidupan surga, konsekrasi, metempsikosis, dan bahkan kisah tentang kehebatan manusia.

Referensi dari Ancient Origins, Tina Garnet menyampaikan dalam tulisannya berjudul "The Phoenix in Egyptian, Arab & Greek Mythology of the Long-Lived Bird" bahwa ketika Phoenix merasa masa hidupnya mendekati akhir, burung itu membangun sarang dari kayu, kemudian dengan sengaja membakarnya, hingga akhirnya terbakar menjadi abu.

Dari abu yang tersisa, Phoenix muncul kembali. Prosesnya melibatkan perlindungan abu pendahulunya dalam sebutir telur misterius, yang kemudian dibawa burung itu terbang ke Heliopolis, kota Matahari. Di sana, Phoenix dengan penuh penghormatan menempatkan telur tersebut di atas altar Dewa Matahari.

Terdapat versi alternatif dari cerita Phoenix yang masih kurang dikenal, di mana burung tersebut mengalami kematian dan membusuk sebelum mengalami kelahiran kembali. Menariknya, dalam mitologi global, tokoh serupa muncul dengan nama yang berbeda. Sementara dalam bahasa Yunani disebut Phoenix, bahasa Mesir menyebutnya Bennu, Amerika memiliki Thunderbird, Rusia dengan Firebird, China dengan Feng Huang, dan Jepang dengan Ho-o.

Pinterest.com/nataliasoledad 
Pinterest.com/nataliasoledad 

Salah satu contoh legenda yang diperkirakan berasal dari masa paling awal adalah dari Mesir kuno. Mitos penciptaan mereka mencakup cerita tentang Bennu, sebuah burung bangau yang memiliki peran sentral dalam narasi tersebut.

Bennu tinggal di puncak batu ben-ben atau obelisk, dan mendapat penghormatan bersama Osiris dan Ra. Dianggap sebagai wujud Osiris, Bennu menjadi simbol kehidupan. Burung matahari ini juga menjadi ikon pada perhiasan kuno, mewakili simbol kelahiran kembali dan keabadian. Terkait erat dengan periode banjir Sungai Nil, Bennu diyakini membawa kemakmuran dan kesuburan baru kepada masyarakat Mesir kuno.

Sejarawan Yunani, Herodotus, mencatat bahwa para pendeta dari Heliopolis kuno menceritakan bahwa burung ini memiliki umur hidup selama 500 tahun sebelum membangun sarangnya dan dengan sengaja membakarnya, memberikan cahaya pada proses pembakaran sendiri. Keturunannya kemudian akan muncul dari abu dan membawa para pendeta ke altar kuil di Heliopolis. Menurut tradisi Yunani kuno, burung ini tidak mengonsumsi buah, melainkan lebih memilih kemenyan dan gusi aromatik. Selain itu, ia dikatakan mengumpulkan kayu manis dan mur untuk mempersiapkan sarangnya, yang akan digunakan dalam menghadapi proses kematian yang melibatkan api.

Dalam mitologi Asia, Phoenix memegang penguasaan atas semua burung dan menjadi lambang Ratu China, matahari, serta arah selatan. Menurut kepercayaan, melihat burung ini adalah tanda baik, menandakan bahwa seorang pemimpin bijaksana telah naik takhta dan era baru dimulai. Phoenix mewakili nilai-nilai utama dalam budaya China, termasuk kebajikan, tanggung jawab, kesopanan, kebaikan, dan keandalan. Binatang pelindung pada istana dan kuil disusun oleh berbagai hewan, dengan burung Phoenix memimpin semuanya.

Dalam cerita populer, dikisahkan bahwa air mata Phoenix memiliki kekuatan penyembuhan yang luar biasa, dan keberadaannya di sekitar dapat membuat setiap orang tidak mungkin berbohong. Simbolisme Phoenix juga mencerminkan gagasan bahwa setiap akhir merupakan langkah awal yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun