Mohon tunggu...
Ahmad Sastra
Ahmad Sastra Mohon Tunggu... Penulis - penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ahmad Sastra adalah seorang peminat literasi fiksi maupun nonfiksi. beberapa buku fiksi dan non fiksi telah ditulisnya. banyak juga menulis artikel populer di berbagai media masa cetak dan elektronik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyoal Gagasan Islam Merah Putih

29 April 2022   11:43 Diperbarui: 29 April 2022   11:50 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lantas seperti apa Islam yang sesuai dicontohkan Nabi dan Khulafaur Rasyidin itu ?. Tentu saja Islam kaffah adalah Islam yang sesuai di negeri ini karena telah dinyatakan Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah, sebagaimana firmannya : Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS Al Baqarah : 208-209).

Istilah kffah disebutkan dalam al-Baqarah: 208. Menurut bahasa, artinya utuh, integral. Adapun yang dimaksud adalah memahami dan mengikuti Islam secara utuh dan menyeluruh, tidak sepotong atau secara parsial (Ahsin Wijaya, 2006: 143). Fissilmi Kffah (ke dalam Islam secara menyeluruh) kedalam Islam dan syariat-syariatnya secara utuh (Hasanain Muhammad Makluf, 1996: 20).

Ketika Allah menyeru orang-orang mukmin untuk masuk dalam Islam secara Kffah, lalu Allah menyuruh hati-hati (waspada) kepada mereka agar tidak mengikuti langkah-langkah setan. Dalam ayat ini (al-Baqarah: 208) hanya ada dua arah. Masuk Islam secara Kffah atau mengikuti langkah-langkah setan, petunjuk atau kesesatan, Islam atau jahiliyah, jalan Allah atau jalan setan, petunjuk Allah atau kesesatan setan. Dengan contoh ini seorang muslim harus menemukan sikap jati dirinya, untuk tidak boleh ragu dan bingung antara beberapa jalan yang berbeda-beda dan beberapa arah yang berebeda-beda (Sayyid Qutub, Tt : 142).

Islam merupakan agama yang realistik, yang membuktikan bahwa larangan dan nasehat saja tidak cukup. Juga membuktikan,  bahwa agama ini tidak akan tegak tanpa negara dan kekuasaan. Agama Islam adalah manhaj atau sistem yang menjadi dasar kehidupan  praktis manusia, bukan hanya perasaan emosional (wijdani) yang tersemat dalam hati, tanpa kekuasaan, perundang-undangan, manhaj yang spesifik dan konstitusi yang jelas. (Tafsir fi Dhilal al Qur'an, Juz I hlm. 601).

Sejarah Islam, sebagaimana yang pernah ada, merupakan sejarah dakwah dan seruan, sistem dan pemerintahan. Tidak asumsi lain yang dapat diklaim sebagai Islam, atau diklaim sebagai agama ini, kecuali jika ketaatan kepada Rasul direalisasikan dalam satu keadaan dan sistem. (Tafsir fi Dhilal al Qur'an, Juz II hlm. 696)

Islam adalah manhaj kehidupan holistik bagi kebaikan manusia seluruhnya sebab ia berasal dari sang Pencipta manusia. Islam adalah manhaj kehidupan yang realistik, dengan berbagai susunan, sistematika, kondisi, nilai, akhlak, moralitas, ritual dan begitu juga atribut syiarnya. Ini semuanya menuntut risalah ini ditopang oleh kekuatan institusi yang dapat merealisasikannya secara kaffah. Islam juga harus disokong oleh manusia-manusia amanah dengan ketundukan jiwa secara totalitas. Islam adalah fikrah sekaligus tariqah.

Islam adalah kesempurnaan kebenaran, tidak ada agama yang paling sempurna selain Islam. Islam adalah ajaran tertinggi, tidak ada yang lebih tinggi dari Islam. Ukuran kebenaran Islam adalah dari sumber hukumnya, yakni Al Qur'an dan Al Hadist. Allah sendiri yang menegaskan bahwa Islam adalah agama yang di ridhoiNya, selain Islam tidak diterima.

Namun demikian, usaha untuk mejauhkan umat Islam dengan ajaran agamanya agar tidak kaffah tidak akan pernah berhenti sampai hari kiamat. Hambatan pelaksanaan Islam kaffah adalah gerakan yang mengarahkan kepada Islam tidak kaffah. Ketika ada orang yang menyatakan bahwa Islam hanya agama yang mengatur urusan individu, maka inilah propaganda langkah setan, padahal Islam adalah agama yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia dengan dirinya sendiri.

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai (QS At Taubah : 32).

Muhammad Nasib Ar Rafa'i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir jilid 4, 1999, Jakarta : Gema Insani Press, hal. 594 menafsirkan ayat di atas dengan menegaskan bahwa Allah berfirman bahwa orang-orang kafir dan kalangan kaum musyrikin dan ahli kitab 'hendak memadamkan nur Allah' berupa hidayah dan agama yang hak yang Dia karena mengutus Rasulullah. Mereka hendak memadamkannya dengan kebohongannya.

Maka perumpamaan mereka adalah seperti orang yang hendak memadamkan sinar matahari dan bulan dengan tiupan mulutnya. Tidak ada cara untuk memadamkan matahari dan bulan. Demikian pula apa yang dibawa oleh utusan Allah mesti disempurnakan dan dimenangkan. Oleh karena itu, Allah berfirman sebagai bantahan atas maksud mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun