Mohon tunggu...
Ahmad Wansa Al faiz
Ahmad Wansa Al faiz Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

Pengamat - Peneliti - Data Analis _ Sistem Data Management - Sistem Risk Management -The Goverment Interprestation Of Democrasy Publik Being.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

"Kesunyian Kita Meledak" : Membedah Dimensi Eksistensial Dalam Puisi Ahmad Yulden Erwin "Dari 9 Tembikar Asimetri Peter Voulkos".

9 Januari 2025   16:01 Diperbarui: 9 Januari 2025   15:11 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahmad Yulden Erwin (Sumber Gambar. Tokoh Lampung & Inilampung.com)

"Kesunyian Kita Meledak" :
Membedah Dimensi Eksistensial Dalam - Puisi - "Dari 9 Tembikar Asimetri Peter Voulkos" Karya Ahmad Yulden Erwin.

Mari kita simak puisi Ahmad Yulden Erwin berikut ini :

DARI 9 TEMBIKAR ASIMETRI PETER VOULKOS

0/
Kesunyian kita meledak
Dalam pertanyaan, sebelum
Kekosongan mengunci permainan

1/
Aku mesti pulang
Sekarang dan, benar, hal begini
Tak selalu tentang melankoli

2/
Dunia adalah
Soal bagaimana kau mengetuk
Pintu dan bergegas melupakannya

3/
Seorang lelaki
Belajar meletakkan kepalanya
Baik-baik dan, pasti, selalu baik-baik

4/
Ruang tak mengajarkan
Apa pun, kecuali bagaimana
Kau meletakkan mimpimu di luar pintu

5/
Kadang kita merasa
Tak siap menyimpan kenangan,
Kecuali saat kita menatap cermin

6/
Mereka harus mulai belajar
Membersihkan lumpur di kaki sendiri
Atau, sama sekali, melupakannya

7/
Waktu adalah
Soal bagaimana kau meletakkan
Tiga setelah empat

8/
Apa yang benar-benar
Berharga dalam hidup ini, kecuali
Saat kau terjaga dari mimpimu sendiri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun