Mohon tunggu...
Ahmad Wansa Al faiz
Ahmad Wansa Al faiz Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

Pengamat - Peneliti - Data Analis _ Sistem Data Management - Sistem Risk Management -The Goverment Interprestation Of Democrasy Publik Being.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tiga Puisi - Dalam Genesis - Genre Poesis - "Hara Kata" (Mengenang, Ahmad Yulden Erwin).

9 Januari 2025   14:51 Diperbarui: 9 Januari 2025   14:51 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahmad Yulden Erwin (Sumber Gambar. Tokoh Lampung).

Dalam konteks sejarah perpuisian Lampung, kita menyaksikan metamorfosis yang menarik. Dari puisi-puisi tradisional yang kental dengan unsur lokalitas, berkembang menjadi karya-karya yang mengintegrasikan pemahaman modern tentang sains dan sejarah. Transformasi ini tidak hanya mencerminkan perubahan gaya penulisan, tetapi juga pergeseran cara pandang terhadap realitas dan eksistensi.


Hara Kata: Metabolisme Puitis, Dimensi Temporal dalam Puisi Saintifik Pengaruh dan Resonansi.

Konsep "Hara Kata" yang diusung dalam puisi-puisi kontemporer Lampung bisa dipahami sebagai sebuah metabolisme puitis, di mana kata-kata tidak sekadar menjadi medium ekspresi, tetapi juga menjadi entitas biologis yang hidup dan berkembang. Ini terlihat dari bagaimana para penyair mengolah kata-kata seperti unsur-unsur kimia yang berinteraksi satu sama lain.

Aspek menarik lainnya adalah bagaimana dimensi waktu diolah dalam puisi-puisi saintifik ini. Para penyair Lampung, terutama Ahmad Yulden Erwin, sering menggunakan metafora temporal yang dipadukan dengan konsep-konsep sains. Waktu tidak lagi sekadar konsep linear, tetapi menjadi ruang multidimensi di mana sejarah, sains, dan puisi berinteraksi.

Gerakan sainstifikasi puisi di Lampung telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan puisi Indonesia kontemporer. Para penyair muda mulai mengadopsi pendekatan serupa, menciptakan karya-karya yang mengintegrasikan pemahaman saintifik dengan sensibilitas puitis.

Menelusuri Geliat Puisi Ahmad Yulden Erwin dan Para Penyair Lampung Dalam Memori.

Fenomena sainstifikasi dalam puisi Lampung, yang dipelopori oleh Ahmad Yulden Erwin dan penyair-penyair seangkatannya, merepresentasikan sebuah milestone penting dalam perkembangan puisi Indonesia. Pendekatan ini tidak hanya memperkaya khazanah perpuisian nasional tetapi juga membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam cara kita memahami dan mengekspresikan realitas melalui puisi.

Gerakan ini menunjukkan bahwa puisi tidak hanya bisa menjadi wadah ekspresi emosional, tetapi juga bisa menjadi medium untuk mengeksplorasi pemahaman saintifik dan historis tentang eksistensi manusia. Dalam konteks ini, puisi menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai dimensi pemahaman manusia: dari yang empiris hingga yang metafisis, dari yang personal hingga yang universal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun