5. Membangun suasana argumentatif dalam tulisan.
Membangun argumentasi yang kuat dalam tulisan memerlukan:
1. Tesis yang jelas
"Sistem transportasi massal adalah solusi utama kemacetan Jakarta"
2. Fakta dan data konkret
"73% kemacetan disebabkan kendaraan pribadi. MRT Jakarta telah mengurangi 48.000 kendaraan per hari."
3. Hubungan sebab-akibat
"Ketergantungan pada mobil pribadi Konsumsi BBM tinggi Polusi meningkat Kualitas udara menurun"
4. Sanggahan argumen lawan
"Meskipun biaya pembangunan MRT tinggi, kerugian akibat kemacetan mencapai Rp100 triliun/tahun"
5. Sintesis
"Integrasi bus, MRT, dan LRT menciptakan sistem transportasi yang efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan"
Kunci:
- Dukung klaim dengan bukti
- Gunakan transisi logis
- Antisipasi kontra-argumen
- Tutup dengan kesimpulan kuat
6. Memperhatikan komposisi bahasa termasuk sistem fungsional semua elemen bahasa.
Sistem fungsional bahasa mencakup:
1. Gramatikal:
- Sintaksis (struktur kalimat)
- Morfologi (pembentukan kata)
- Fonologi (sistem bunyi)
2. Leksikal:
- Denotasi (makna harfiah)
- Konotasi (makna tambahan)
- Kolokasi (kata yang sering berpasangan)
3. Semantik:
- Medan makna
- Relasi makna
- Pergeseran makna
4. Pragmatik:
- Konteks penggunaan
- Implikatur (makna tersirat)
- Praanggapan
5. Fungsi:
- Referensial (informatif)
- Ekspresif (emotif)
- Konatif (persuasif)
- Metalingual (penjelasan bahasa)
Penerapannya mempertimbangkan:
- Kesesuaian konteks
- Kejelasan maksud
- Efektivitas penyampaian
- Kohesi dan koherensi teks
Perlu diingat!
Bahwa, bahasa sebagai sistem penuturan tradisional (lisan, atau dalam bentuk teks yang memakai perbendaharaan bahasa "lingua prangka" atau keseharian) dan kontemporer sebagai bahasa tekstual atau terkait dengan bahasa puitik.
Penuturan tradisional memakai lingua franca:
"Eh bro, tadi gua liat ada yang aneh di pasar. Rame banget, orang-orang pada ngerumun. Rupanya ada yang jualan hp murah, pada rebutan deh."
Bahasa kontemporer/puitik:
"Di antara riuh rendah pasar, manusia berdesakan mengejar kilauan teknologi yang dijanjikan dengan harga miring. Kerumunan menggelombang bagai lautan, menelan setiap tetes kewarasan dalam pusaran hasrat konsumtif."
Perbandingan elemen:
- Tradisional: langsung, informal, struktur longgar
- Kontemporer: metaforis, terstruktur, kaya imaji
Fungsi:
Tradisional: komunikatif praktis
Kontemporer: estetis-reflektif
Efek:
Tradisional: kedekatan, spontanitas
Kontemporer: jarak artistik, kontemplasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H