"Hujan tak lagi jatuh ke bumi, tapi melayang naik ke langit. Awan-awan hitam berubah menjadi kristal es yang berpendar. Di kejauhan, pohon-pohon menari berdansa, mencabut akar-akarnya sendiri."
"Waktu mengalir mundur di kota ini. Orang-orang berjalan dengan kepala di bawah, berbicara dalam bahasa terbalik. Jam-jam berdetak berlawanan arah, mengupas hari menjadi menit yang belum lahir."
"Setiap kali ia berkedip, dunia berubah warna. Merah menjadi nada musik, biru terasa seperti es di lidah. Ia bisa mendengar wangi bunga dan mencium suara tawa."
Kunci penulisannya:
- Gabungkan elemen yang tak mungkin bersatu
- Mainkan persepsi indera (sinestesia)
- Buat hukum alam baru dalam dunia ceritamu
- Jangan takut terdengar absurd atau tidak masuk akal
- Fokus pada detail yang mengejutkan dan tak terduga
3. Juktaposisi.Â
Dengan : membandingkan dua objek (diksi) yang berbeda dalam satu frase
Berikut contoh jukstaposisi yang menghadirkan perbandingan tak terduga:
"Badai kupu-kupu" (menggabungkan kehancuran dan kelembutan)
"Pelukan duri" (kasih sayang dan rasa sakit)
"Tangis tawa" (kesedihan dan kegembiraan)
"Es membakar" (dingin dan panas)
"Senyum pisau" (keramahan dan bahaya)
"Kabut beton" (kelembutan dan kekerasan)
"Matahari malam" (terang dan gelap)
"Bisik guntur" (keheningan dan kegaduhan)
"Mawar besi" (keindahan dan kekuatan)
"Hujan api" (air dan api)
Kunci:
- Padukan kata dengan sifat berlawanan
- Ciptakan ketegangan makna
- Gunakan kata benda + kata benda yang kontras
- Pilih kombinasi yang mengejutkan tapi bermakna
4. Pertimbangakan narasi dalam komposisi subjek masalah dan gaya bahasa terkait perbendaharaan dalam ruang lingkup suatu subjek.
sebagai contohnya :
Dalam membangun narasi yang kuat, pertimbangkan komposisi berikut:
Subjek: Pelabuhan
Perbendaharaan kata spesifik: dermaga, jangkar, buruh pelabuhan, kapal tongkang, pelaut, tali tambat, mercusuar, pelampung, dok
Gaya bahasa:
- Personifikasi: "Ombak memeluk lambung kapal"
- Metafora: "Hutan tiang-tiang kapal"
- Simile: "Burung camar menari bagai serpihan awan"
Subjek: Pasar Tradisional
Perbendaharaan kata spesifik: pedagang, lapak, tawar-menawar, rempah-rempah, keranjang rotan, timbangan, los sayur
Gaya bahasa:
- Hiperbola: "Seribu aroma rempah bercumbu"
- Sinestesia: "Dengung tawar-menawar terasa manis"
- Metonimia: "Keranjang-keranjang bercerita"
Kunci narasi:
- Gunakan diksi spesifik sesuai setting
- Padukan berbagai gaya bahasa secara proporsional
- Bangun atmosfer melalui detail sensorial
- Jaga konsistensi tone sesuai tema