Kelima, internasionalisasi standar akademik. Perguruan tinggi Indonesia perlu mengadopsi dan mengadaptasi standar internasional dalam penelitian dan publikasi ilmiah. Ini akan mendorong peningkatan kualitas sekaligus membangun reputasi global.
Masa depan pendidikan tinggi Indonesia akan sangat ditentukan oleh bagaimana kita menyikapi tantangan integritas akademik hari ini. Setiap kasus plagiasi yang terungkap seharusnya menjadi momentum untuk introspeksi dan pembenahan sistemik, bukan sekadar sensasi sesaat yang kemudian dilupakan.
Membangun standar etika akademik yang kokoh membutuhkan komitmen jangka panjang dan kerja keras semua pemangku kepentingan. Ini bukan sekadar tentang menghukum pelanggar, tetapi lebih fundamental lagi: mentransformasi kultur akademik Indonesia menjadi lebih berintegritas, inovatif, dan bereputasi global.
Pendidikan tinggi kita harus bergerak melampaui paradigma "gelar sebagai tujuan" menuju "pengetahuan sebagai kontribusi". Hanya dengan demikian, Indonesia bisa melahirkan sarjana dan doktor yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berintegritas dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H