Mohon tunggu...
Ahmad Wansa Al faiz Sip
Ahmad Wansa Al faiz Sip Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

Pengamat - Peneliti - Data Analis _ Sistem Data Management - Sistem Risk Management -The Goverment Interprestation Of Democrasy Publik Being.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menteri "Bahlil" : "Berburu Ke Padang Datar" - "Bagai Bunga Kembang Tak Jadi".

23 Desember 2024   11:46 Diperbarui: 23 Desember 2024   11:46 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polemik gelar doktor Bahlil (Sumber Gambar. The Conversation).

Kelima, internasionalisasi standar akademik. Perguruan tinggi Indonesia perlu mengadopsi dan mengadaptasi standar internasional dalam penelitian dan publikasi ilmiah. Ini akan mendorong peningkatan kualitas sekaligus membangun reputasi global.

Masa depan pendidikan tinggi Indonesia akan sangat ditentukan oleh bagaimana kita menyikapi tantangan integritas akademik hari ini. Setiap kasus plagiasi yang terungkap seharusnya menjadi momentum untuk introspeksi dan pembenahan sistemik, bukan sekadar sensasi sesaat yang kemudian dilupakan.

Membangun standar etika akademik yang kokoh membutuhkan komitmen jangka panjang dan kerja keras semua pemangku kepentingan. Ini bukan sekadar tentang menghukum pelanggar, tetapi lebih fundamental lagi: mentransformasi kultur akademik Indonesia menjadi lebih berintegritas, inovatif, dan bereputasi global.

Pendidikan tinggi kita harus bergerak melampaui paradigma "gelar sebagai tujuan" menuju "pengetahuan sebagai kontribusi". Hanya dengan demikian, Indonesia bisa melahirkan sarjana dan doktor yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berintegritas dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun