Mohon tunggu...
El Sabath
El Sabath Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

"Akar sosial adalah masyarakat dan kajemukan, dan "Fenomena Sosial Di dasarkan pada gambaran nilai normatif Individu, terhadap ruang interaktif relasi sosial, hal yang mendasar adalah sosial sebagai fenomena individu yang tidak terlepas dari sumberdaya, yang relatif dan filosofis, dan apakah ranah sosial adalah sesuatu yang sesuai makna filosofis, atau justru gambaran dari kehampaan semata, yang tidak dapat di ukur sikap atau ruang lingkup sosialkah, yang berarti suatu ilutrasi pamplet kekacauan revolusi massa, atau komunisme historis dalam sejarah pergerakan politik?"

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Profil Kementerian, Refomasi Birokrasi - Semata-mata dari Sudut Publik ?

21 Oktober 2024   04:08 Diperbarui: 21 Oktober 2024   04:09 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Korelasi antara manajemen publik dan reformasi birokrasi ? yang apakah meyakinkan, bahwa, adanya relasi yang menunjukkan hubungan yang saling menguatkan dan komplementer. 

Manajemen publik menyediakan kerangka konseptual, tools, dan pendekatan yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan reformasi birokrasi secara efektif. Di sisi lain, reformasi birokrasi memberikan momentum dan mandat politik untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen publik modern dalam sistem pemerintahan. 

Dalam artikulasi, ke depan adalah memastikan bahwa korelasi ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menciptakan sistem pemerintahan yang tidak hanya efisien dan efektif, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan adaptif terhadap perubahan lingkungan. 

Ini memerlukan komitmen politik yang kuat, perencanaan yang matang, dan implementasi yang konsisten dari berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem pemerintahan. 

"Transfarasi atau; Akuntabilitas ?".

Dalam, hal, semisal, "Transparansi dan Akuntabilitas" yang salah satu sumber utama resistensi publik terhadap birokrasi adalah kurangnya transparansi dan akuntabilitas. Reformasi birokrasi harus menekankan pada keterbukaan informasi dan pertanggungjawaban kinerja. Implementasi sistem e-government, misalnya, dapat memfasilitasi akses masyarakat terhadap informasi dan layanan publik, sekaligus meminimalkan potensi korupsi. 

Dengan meningkatkan transparansi, pemerintah dapat mengurangi resistensi yang muncul akibat kecurigaan dan ketidakpercayaan publik. Tentunya, kebutuhan manajeman publik, dalam "Responsivitas terhadap Aspirasi Publik" terkait, aparatur negara perlu dilatih untuk lebih responsif terhadap aspirasi publik. 

Ini melibatkan peningkatan kemampuan dalam mengelola media sosial, melakukan analisis sentimen publik, dan merespons kritik secara konstruktif. Pemberdayaan aparatur dalam aspek ini dapat membantu menjembatani kesenjangan antara pemerintah dan masyarakat, sehingga resistensi dapat dikelola menjadi masukan yang konstruktif. 

Diaman, "Pelibatan Publik dalam Pengambilan Keputusan" menuju, reformasi birokrasi harus mencakup mekanisme pelibatan publik yang lebih substantif dalam proses pengambilan keputusan. Ini dapat dilakukan melalui konsultasi publik, forum warga, atau platform digital untuk menampung ide dan masukan masyarakat. 

Dengan melibatkan publik, resistensi dapat diantisipasi dan dimitigasi sejak awal proses kebijakan. Sehingga, peningkatan Kompetensi Aparatur dalam Komunikasi Publik. dan, pemberdayaan aparatur negara harusnya, memang sudah, mencakup peningkatan kompetensi dalam komunikasi publik. 

Kemampuan untuk menjelaskan kebijakan secara jelas, mengelola krisis, dan melakukan negosiasi dengan berbagai pemangku kepentingan menjadi krusial. Aparatur yang terampil dalam komunikasi publik dapat lebih efektif dalam mengelola resistensi dan membangun dukungan publik. Dan, "Inovasi dalam Penyampaian Layanan Publik" pada reformasi birokrasi harus mendorong inovasi dalam penyampaian layanan publik.

 Penggunaan teknologi, simplifikasi prosedur, dan peningkatan kualitas layanan dapat mengurangi frustrasi publik yang seringkali menjadi sumber resistensi. Aparatur negara perlu diberdayakan untuk berpikir kreatif dan berorientasi pada solusi dalam menghadapi tantangan pelayanan publik.


Manajemen Perubahan dan Resistensi Internal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun