Kesimpulan:
Bahwa, zonasi integral wilayah Indonesia menggambarkan kompleksitas dan kekayaan sumber daya negara ini. Dominasi wilayah laut (60%) menegaskan identitas Indonesia sebagai negara maritim, sementara keragaman zonasi di darat mencerminkan tantangan dalam mengelola sumber daya yang terbatas dengan berbagai kebutuhan. Pemahaman yang lebih baik tentang proporsi ini dapat membantu dalam merumuskan kebijakan yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan. Misalnya, pengembangan ekonomi biru yang menyelaraskan pemanfaatan sumber daya laut dengan konservasi, atau pendekatan lanskap terpadu yang mengintegrasikan pengelolaan hutan, pertanian, dan pemukiman di daratan. Tantangan ke depan adalah mengoptimalkan pemanfaatan setiap zona sambil menjaga keseimbangan ekologis dan memastikan distribusi manfaat yang adil bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan pendekatan yang holistik dan berbasis data, Indonesia dapat mengoptimalkan potensi wilayahnya untuk pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan rakyat.
Referensi:
- Badan Pusat Statistik. (2023). Proyeksi Penduduk Indonesia 2020-2045.
- Kementerian Pertanian. (2023). Laporan Tahunan Program Food Estate.
- Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2022). Dampak Teknologi Presisi pada Produktivitas Pertanian Indonesia.
- Kementerian Kesehatan. (2024). Pedoman Gerakan Konsumsi Pangan B2SA.
- Kementerian Pertanian. (2023). Statistik Ketenagakerjaan Sektor Pertanian.
Berikut adalah daftar referensi akademis yang lebih komprehensif dan relevan dengan topik tersebut:
1. Rosegrant, M. W., Paisner, M. S., Meijer, S., & Witcover, J. (2001). Global food projections to 2020: Emerging trends and alternative futures. International Food Policy Research Institute.
2. Tilman, D., Balzer, C., Hill, J., & Befort, B. L. (2011). Global food demand and the sustainable intensification of agriculture. Proceedings of the National Academy of Sciences, 108(50), 20260-20264.
3. Godfray, H. C. J., Beddington, J. R., Crute, I. R., Haddad, L., Lawrence, D., Muir, J. F., ... & Toulmin, C. (2010). Food security: the challenge of feeding 9 billion people. Science, 327(5967), 812-818.
4. Pingali, P. L. (2012). Green revolution: impacts, limits, and the path ahead. Proceedings of the National Academy of Sciences, 109(31), 12302-12308.
5. Spielman, D. J., & Pandya-Lorch, R. (Eds.). (2009). Millions fed: proven successes in agricultural development. Intl Food Policy Res Inst.
6. Pretty, J., Toulmin, C., & Williams, S. (2011). Sustainable intensification in African agriculture. International Journal of Agricultural Sustainability, 9(1), 5-24.
7. Timmer, C. P. (2014). Food security in Asia and the Pacific: The rapidly changing role of rice. Asia & the Pacific Policy Studies, 1(1), 73-90.
8. Garnett, T., Appleby, M. C., Balmford, A., Bateman, I. J., Benton, T. G., Bloomer, P., ... & Godfray, H. C. J. (2013). Sustainable intensification in agriculture: premises and policies. Science, 341(6141), 33-34.
9. Hazell, P. B. (2009). The Asian green revolution. IFPRI Discussion Paper 00911. Washington, DC: International Food Policy Research Institute.
10. Lobell, D. B., Burke, M. B., Tebaldi, C., Mastrandrea, M. D., Falcon, W. P., & Naylor, R. L. (2008). Prioritizing climate change adaptation needs for food security in 2030. Science, 319(5863), 607-610.
11. Alexandratos, N., & Bruinsma, J. (2012). World agriculture towards 2030/2050: the 2012 revision. ESA Working Paper No. 12-03. Rome: FAO.
12. Naylor, R. L., Falcon, W. P., Goodman, R. M., Jahn, M. M., Sengooba, T., Tefera, H., & Nelson, R. J. (2004). Biotechnology in the developing world: a case for increased investments in orphan crops. Food Policy, 29(1), 15-44.
13. Pingali, P. (2007). Westernization of Asian diets and the transformation of food systems: Implications for research and policy. Food Policy, 32(3), 281-298.
14. Foley, J. A., Ramankutty, N., Brauman, K. A., Cassidy, E. S., Gerber, J. S., Johnston, M., ... & Zaks, D. P. (2011). Solutions for a cultivated planet. Nature, 478(7369), 337-342.
15. De Schutter, O. (2010). Report submitted by the Special Rapporteur on the right to food. UN Human Rights Council.
Referensi-referensi ini mencakup penelitian dan analisis mendalam tentang proyeksi kebutuhan pangan global, intensifikasi pertanian berkelanjutan, dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan, transformasi sistem pangan, dan kebijakan pertanian di negara berkembang. Sumber-sumber ini dapat memberikan landasan akademis yang kuat untuk memahami dan menganalisis isu ketahanan pangan dan ledakan populasi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H