Mohon tunggu...
Ahmad Wansa Al faiz
Ahmad Wansa Al faiz Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

Pengamat - Peneliti - Data Analis _ Sistem Data Management - Sistem Risk Management -The Goverment Interprestation Of Democrasy Publik Being.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Matahari Tutup Pukul Sebelas Malam

27 September 2023   04:17 Diperbarui: 27 September 2023   04:19 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari tutup pukul sebelas malam.

0/

     Pukul sebelas malam, para pemukul beduk lebaran, dan malam takbir keliling, saling pukul-pukulan, sebab irama yang tak sama. - atas nama agama.

1/

"Apakah ada yang harus kita beli untuk anak-anak di matahari?" Malam ini juga?"

Mungkin adik belum punya baju kesayangan untuk -hari raya?

Atau kakak, ingin sebuah busana Muslim yang Koko?

Ah, sudahlah, gajiku sudah tergadai untuk atap rumah ini, sekarang aku tak punya nyali untuk bicara uang. - jangankan lebaran, bau ketiak di kaus singlet yang biasa aku pakai bekerja, masih yang tahun kemarin.

2/

"Untuk apa bicara beli daging, jika gigimu hanya tinggal - Tuhan yang mengerti penderitaan seekor.

kerbau ompong?!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun