Mohon tunggu...
Ahmad Wansa Al faiz Sip
Ahmad Wansa Al faiz Sip Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

Pengamat - Peneliti - Data Analis _ Sistem Data Management - Sistem Risk Management -The Goverment Interprestation Of Democrasy Publik Being.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jomblo Tak Laku Dijual di Tik tok

27 September 2023   03:08 Diperbarui: 27 September 2023   03:42 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siapa yang akan menjual kesendirian?

Siapa pula yang akan membelinya?

|Tentang tangisan otak udang| dan pilu para rindu yang dungu kepada istana berisi permen berwarna-warni:

"Bukan!" Bukan!" Salju dingin!"

Di pasar:

Keramaian, membuat tak sendiri. Bahan pokok dasar dari kesadaran, yang berhargakah? 

Segala buah?!

Padi-padi adalah sejenis protein kacang?

Klentit perempuan - di bawah jendela muram. Tanpa pelita jendela. Dan, Aku rasa tak ada perempuan atau

wanita, sebab,

Yang ada adalah, tubuh-tubuh daging manusia berjubal menjadi sesak. Berdesakan, menuju satu pintu: kepada suatu ruang, tempat setiap orang dari tubuh-tubuh itu, dapat terbaring lelap menghiasi kelam dunia.

Di sana ruang yang misteri:

Tempat, Romeo & Juliet, Sampek Engtay 

Atau Qais dan Laila terbaring sebagai skrip huruf- huruf-huruf melata, merayap dalam gelap angan-angan romantisme abadi:

Swalayan tutup,

Market tiktok tutup,

Kau tak harus belanja jomblo dan kesendirian di sana di altar layar ponsel yang retak oleh segenap kenangan dengan sang kekasih yang adalah pacar dari orang dekatnya.

Dan, atau

Hikayat pasar malam, yang lunglai, di liuk sebuah rolerkoster, masih menuliskan tinta dari gincu bibirmu mengecup lukaku yang merah bernanah.

Mengerti saja, 

Bahwa, Jomblo tak laku di jual di tiktok dan Alibaba atau Shopee.

A.W. AL-FAIZ

Ruang Halawi,

Bandar Lampung, 27 September 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun