Ku ketok pintu perpustakaan, tempat termewah kedua yang aku temui setelah lobby.
Senyuman manis dan sapa suara sejuk di telinga dan damai di hati.
Kusambut dengan sumringah, walau tak sempat mengelus tangan, tanda persahabatan- ini masa covid, teman.
Ah, perempuan itu masih dengan tugasnya, menempel buku dengan katalognya.
Kulempar pandangan ke tempat penuh warna ini.
Kudapati tiga orang asyik melihat gadget sambil sesekali tertawa tertahan.
Di sudut ruangan seorang guru perempuan tengah mempersiapkan bahan ajar.
Di samping tiga orang tadi, pak guru tengah terkantuk-kantuk menahan matanya yang berat, terantuk.
Dia pernah mengajar lebih dari sekedar rata-rata
Dia juga pernah menjadi pelatih para pesepak bola
Bahkan antrian juri sering menjadi tugas pokoknya