Bukan mencari penyembah berupa jabatan dan kekuasaan.
Hidup kita ditentukan oleh kalimahNya.
Seteguh itu kita memegang, seerat itu kita berjuang.
Karena setiap nafas adalah pertanggungjawaban.
Maka seketika kau bermaksiat , segeralah meminta ampunan.
Bila kita mengejar semua kemewahan dan lupa padaNya.
Maka kita seperti mati sebelum menuju kehidupan ke dua.
Namun bila kemewahan itu jadi jembatan kita bersinergi dengan kemanusiaan.
Tidak membuat kita terlena oleh emas dan mutiara, maka boleh kita berada.
Merdeka atau mati itu yang tentukan kita sendiri.
Kita ingin hiruk pikuk pada mejikuhibiniu dunia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!