Kopi, kegemaranmu
Meski aku tak suka banget, turut pun mencicipi setiap pagi
Rokok, tiap hari mesti ada
Meski tak kuat asap, aku tetap disampingmu, mendengarkanmu
Berjam-jam jadi pendengar setia.
Semua pekerjaan harus aku tunda
Demi cintaku kepadamu
Bapak dari anak-anakku
Tak ada waktu untuk selalu bisa bersatu
Tak ada masa selalu bisa bersama
Maka saat kau ada
Semua rindu harus kurajut selalu
Merangkai sinar mentari pagi dalam kudapanÂ
Memandangmu, putih rambut dan wajah yang mulai keriput
Tapi matamu berikan sejuta cinta yang terus bertambah
Membuatku merasa sempurna untuk dicinta
Gelak canda dan pertengkaran manis antara si kecil
Ramuan manja sebuah keluarga , berbagi cerita si mungil
Kurangkum ceritamu dalam bingkai panjang fiksi dan kadang fiktif
Tak ingin sedetikpun terlepas dan terlelap oleh umur kita yang terus berkurang
Kupanggil kau suamiku, abang, kakang, papa dan kadang sampeyan
Tergantung mood ku mengundang
Selalu saja ada yang tersisa untuk kukenang
Semoga kita istiqomah mencintai cinta dan jujur merindu rasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H