Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar "Ilmu Kesaktian" Ternyata Mudah

27 Juli 2021   11:54 Diperbarui: 27 Juli 2021   12:20 2766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar ilmu kesaktian sampai berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Menghabiskan banyak biaya. Ada banyak orang mengalami hal seperti itu. Apakah anda juga? Kalau mendengar kata "ilmu kesaktian", pasti yang terpikirkan adalah gambaran di film-film seperti angling dharma, brama kumbara dan film sejenis lainnya. 

Iya kan? Atau terbayang kisah-kisah "super heroik" dari jaman dahulu yang menggambarkan tenaga dalam, menggmbarkan kebal dan berbagai cerita lainnya. Pertanyaannya adalah, apakah betul yang diceritakan itu semua? ataukah semua kisah itu sengaja dibuat oleh penjajah untuk membuat masyarakat kita terjebak dalam hal yang klenik. Buktinya mereka bisa lama betah menguasai masyarakat kira. Lalu apa ilmu kesaktian itu sebenarnya?

Kesaktian Manusia

Kenapa dimalam ini saya membuat artikel tentang kesaktian manusia. Tadi waktu saya memberikan kelas AMC Online, pesertanya seorang bapak dari demak. Beliau tadi cerita bahwa sudah membaca materi di modul AMC begitu datang dan menerapkannya.

Bapak ini tadi bicara "ternyata kesaktian manusia itu kuncinya di Pikiran ya mas firman. Saya selama ini mencari kunci kesaktian sambil baca amalan, ngerjakan banyak hal. Tapi begitu baca modul AMC saya sadar. Dan saya sudah menerapkan untuk membuat kucing tidak masuk rumah, dan ini sudah 1 bulan kucing tidak ada yang masuk, ajaib mas"

Kesaktian manusia itu sesungguhnya bukan dibuktikan dengan kebal, bukan dibuktikan dengan tenaga dalam dan sejenisnya. Tapi dibuktikan dengan kemampuan dia dalam menundukkan pikirannya, alias menguasai dirinya sendiri.

Saya tidak pernah aneh ketika melihat berbagai atraksi yang mengklaim sebuah kesaktian, karena memang itu semua hanya "trik akal-akalan" saja. Biasanya tujuannya supaya orang yang menonton menjadi kagum dan terpengaruh dengan omongannya.

Kunci Kesaktian Manusia

Manusia itu sudah dilahirkan dengan kesaktian. Semua manusia memiliki potensi yang sama. Karena Tuhan itu Maha Adil. 

Manusia memang diciptakan Tuhan memiliki otak dan pikiran sebagai pembeda dengan makhluk lainnya. Inilah kunci kesaktian manusia, yaitu Pikirannya. 

Tapi ada sebagian orang yang tidak rela ketika banyak orang mampu menggunakan pikirannya sendiri. Karena bisa menganggu mata pencahariannya. Anda pikir saja sendiri siapa orang-orang itu.

Dok. Firman Pratama
Dok. Firman Pratama

Pikiran adalah alat yang menjadi sumber kesaktian manusia, sehingga harus dikenali dan digunakan oleh manusia itu sendiri. 

Karena kalau alat itu tidak digunakan maka hidup manusia menjadi sia-sia saja. Semua ilmu diluar sana pasti ujung-ujungnya kembali kepada Pikiran kita lagi. 

Saya dulu juga pernah malang melintang di zona jahiliyah dengan bertemu banyak orang yang katanya sakti, tapi ternyata sebenarnya mereka hanya mengarahkan pikiran saya saja.

Kesadaran Menguasai Pikiran

Untuk menguasai pikiran dibutuhkan "kesadaran", maksudnya itu ya kita SADAR bahwa pikiran itu apa, isi pikiran itu apa, dan bagaimana cara menggunakannnya seperti apa. 

Setelah kita memiliki kesadaran itu baru kita bisa menguasai pikiran kita dan mengarahkan pikiran kita ini untuk mewujudkan apapun yang kita inginkan. 

Kesadaran seperti ini yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Tapi faktanya hanya sedikit saja manusia yang sudah sadar, dan hanya sebagian saja yang MAU untuk sadar. Perhatikan video berikut ini.


Aneh juga ya, ketika manusia sibuk mencari ilmu kesaktian sampai bertahun-tahun, ritualnya ribet, baca banyak amalan sampai meninggalkan keluarga. Padahal sebenarnya belajar ilmu kesaktian itu mudah, yaitu dengan belajar bagaimana menguasai Pikiran kita sehingga bebas dari pengaruh atau intervensi dari orang lain.

Rene Descartes, filsuf ternama Perancis pernah menulis COGITU Ergo Sum yang artinya "Aku berpikir maka aku ada"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun