Pikiran adalah alat yang menjadi sumber kesaktian manusia, sehingga harus dikenali dan digunakan oleh manusia itu sendiri.Â
Karena kalau alat itu tidak digunakan maka hidup manusia menjadi sia-sia saja. Semua ilmu diluar sana pasti ujung-ujungnya kembali kepada Pikiran kita lagi.Â
Saya dulu juga pernah malang melintang di zona jahiliyah dengan bertemu banyak orang yang katanya sakti, tapi ternyata sebenarnya mereka hanya mengarahkan pikiran saya saja.
Kesadaran Menguasai Pikiran
Untuk menguasai pikiran dibutuhkan "kesadaran", maksudnya itu ya kita SADAR bahwa pikiran itu apa, isi pikiran itu apa, dan bagaimana cara menggunakannnya seperti apa.Â
Setelah kita memiliki kesadaran itu baru kita bisa menguasai pikiran kita dan mengarahkan pikiran kita ini untuk mewujudkan apapun yang kita inginkan.Â
Kesadaran seperti ini yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Tapi faktanya hanya sedikit saja manusia yang sudah sadar, dan hanya sebagian saja yang MAU untuk sadar. Perhatikan video berikut ini.
Aneh juga ya, ketika manusia sibuk mencari ilmu kesaktian sampai bertahun-tahun, ritualnya ribet, baca banyak amalan sampai meninggalkan keluarga. Padahal sebenarnya belajar ilmu kesaktian itu mudah, yaitu dengan belajar bagaimana menguasai Pikiran kita sehingga bebas dari pengaruh atau intervensi dari orang lain.
Rene Descartes, filsuf ternama Perancis pernah menulis COGITU Ergo Sum yang artinya "Aku berpikir maka aku ada"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H