Mohon tunggu...
Ahlaro Steven
Ahlaro Steven Mohon Tunggu... Penulis - Pecinta Logika

Pecinta logika yang suka menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dibutuhkan Pemimpin Pemikir Gila Untuk Mengeksekusi Gagasan Penyatuan Pulau Leti, Moa, Lakor Demi Percepatan Pembangunan MBD

10 Juli 2024   07:37 Diperbarui: 11 Juli 2024   06:28 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Self-Taken(Pusat Kota Tiakur)

Kedua, Indonesia saat ini telah memiliki sumber daya manusia yang mampu dikerahkan untuk mengerjakan berbagai mega proyek pembangunan dalam rangka mendorong percepatan pembangunan daerah-daerah terisolir. Ketiga, besarnya political will pemerintah pusat untuk menggenjot pembangunan infrastruktur secara massif di wilayah Indonesia Timur bisa menjadi landasan kuat untuk mengeksekusi gagasan pembangunan jembatan penghubung antar ketiga pulau dimaksud. Hal ini berarti bahwa, ada modalitas potensi SDA, SDM dan juga Political Will Pro Pembangunan Infrastruktur yang memungkinkan dikesekusinya gagasan penyatuan The Three Mascot Islands Of MBD.

PENTINGNYA MEMILIKI FIGUR FIGUR PEMIMPIN WARAS YANG MAU BERPIKIR DAN BERTINDAK GILA DEMI KEMAJUAN PEMBANGUNAN KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA SECARA KOMPREHENSIF

Di tengah kondisi kemendesakan untuk mempercepat pembangunan Kabupaten Maluku Barat Daya, terdapat fakta memilukan yang memperlihatkan bahwa ada sejumlah okum tokoh potensial Kabupaten Maluku Barat Daya yang justru telah dinyatakan terbukti secara hukum melakukan tindak pidana pencurian uang negara. Maraknya kasus tindak pidana pencurian uang negara yang dilakukan oknum-oknum tokoh potensial MBD sungguh-sungguh telah merobek-robek serta membusukkan citra Kabupaten Maluku Barat Daya baik di tingkat regional maupun di tingkat nasional. 

Banyaknya kasus korupsi berkekuatan hukum tersebut turut mengafirmasi bahwa pemberitaan sejumlah media massa tentang berbagai kasus pencurian uang negara di MBD bukan lagi hanya sekedar omongan kosong tak berdasar yang bisa terbantahkan dengan dalil-dalil murahan yang cenderung mengabaikan aspek kewarasan berpikir manusia. 

Patut disayangkan bahwa di tengah kemendesakan kebutuhan akan finansial yang sangat besar untuk bisa membangun Maluku Barat Daya, oknum-oknum tokoh potensial MBD yang terbukti secara hukum melakukan pencurian uang negara justru hanya sibuk mengolah daya pikirnya untuk mencari cara terbaik demi mencuri uang negara yang seharusnya diperuntukan untuk menggenjot pembangunan MBD. 

Fakta banyaknya kasus tindak pidana korupsi berketetapan hukum dan juga banyaknya kasus indikatif korupsi yang menyeret nama sejumlah oknum tokoh potensial MBD tersebut menjadi indikasi awal yang mengindikasikan adanya ancaman pembusukan kualitas empati terhadap keterpurukan pembangunan MBD dan juga adanya ancaman pembusukan kualitas moralitas figur-figur potensial MBD.  

Di tengah keterpurukan pembangunan ekonomi Maluku Barat Daya yang sungguh memilukan, daerah ini sesungguhnya SEDANG DALAM KONDISI SANGAT MEMBUTUHKAN FIGUR-FIGUR PEMIMPIN WARAS YANG MAU BERPIKIR DAN BERTINDAK GILA UNTUK MENGGENJOT PEMBANGUNAN MALUKU BARAT DAYA SECARA KOMPREHENSIF.

Gagasan penyatuan The Three Mascot Islands Of MBD (Leti, Moa, Lakor) bukanlah sebuah gagasan tanpa logika yang tidak dapat dieksekusi. Gagasan ini mungkin untuk dieksekusi asalkan siapapun figur pengambil kebijakan tertinggi di bumi kalwedo, ia harus berani untuk tidak memberi ruang dalam pikirannya untuk mengkalkulasi  terlebih dahulu berapa besaran keuntungan finansial yang akan ia dapatkan dari setiap proyek pembangunan yang hendak digulirkan, jika proyek-proyek dimaksud benar-benar digulirkan. 

Gagasan Penyatuan Pulau Leti, Moa dan Lakor menjadi The Three Mascot Island of MBD hanya dapat diselami dan dieksekusi oleh figur-figur pemimpin waras yang mau berpikir dan bertindak gila demi mempersembahkan kualitas pembangunan terbaik demi perbaikan kesejahteraan seluruh masyarakat Maluku Barat Daya. 

Hal yang tidak kalah penting lainnya yakni Maluku Barat Daya membutuhkan figur pemimpin yang secara terbuka mau menyatakan diri sebagai Kesatria Pembasmi Tindakan Pencurian Uang Negara dan karena itulah yang bersangkutan mutlak menyatakan perang untuk membumihanguskan tindakan pencurian uang negara di kabupaten yang dijuluki Bumi Kalwedo tersebut. 

Maluku Barat Daya membutuhkan figure pemipin waras yang mau berpikir juga bertindak gila demi kemajuan pembangunan MBD dan salah satu ciri pemimpin yang mau berpikir dan bertindak gila (truly out of the box) demi kemajuan pembangunan ekonomi Maluku Barat Daya adalah pemimpin yang berani mengkesekusi gagasan penyatuan pulau Leti, Moa dan Lakor dan menjadikannya sebagai The Three Mascot Island of Maluku Barat Daya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun