Mohon tunggu...
Ahlan Mukhtari Soamole
Ahlan Mukhtari Soamole Mohon Tunggu... Ilmuwan - Menulis untuk menjadi manusia

Perjalanan hidup ibarat goresan tinta hitam yang mengaris di atas kertas maka jadilah penah dan kertas yang memberikan makna bagi kehidupan baik pada diri, sesama manusia dan semesta dan Ketekunan adalah modal keberhasilan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

75 Tahun Kemerdekaan?

16 Agustus 2020   20:23 Diperbarui: 16 Agustus 2020   22:28 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pancaran eksploitasi masif terus-menerus berlanjut hegemoni politik dipelihara dengan semboyan demokrasi kian henti, wajah demokrasi akan baik ketika demokrasi dikembalikan pada titik ideal atau kekuasaan rakyat sebab bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan" terutama penjajahan sesama bangsa sendiri. Pada gilirannya kemerdekaan kolektif Indonesia ialah kemerdekaan jiwa dan raga, kemerdekaan melahirkan kesejahteraan. Sejatinya demokrasi luhur apabila peranan multidimensional demokrasi implikasi pada suatu kekuasaan eksekutif, yudikatif dan legislatif. 

Eksekutif sebagai pelaksana pemerintahan dapat mengakomodir kepentingan rakyat tanpa beban prosedural kaku tak berarti samasekali terhadap kemerdekaan manusia. Dalam aspek yudikatif itu niali-nilai kemerdekaan menjadi keutamaan bilamanakebenaran diputuskan selalu berpihak pada rakyat seadil-adilnya. Peranan legislatif merupakan peranan utama mereka mewakili segala aspirasi rakyat mengawasi sehingga kekuasaan rakyat itu mencapai kemerdekaan otoritas demokrasi dalam kehendak memperoleh kehidupan adil, bermartabat dan bermoral.

*Ditulis oleh Ahlan Mukhtari Muslim Soamole, Penulis adalah mahasiswa Pascasarjana UMI Makassar/ Pegiat Belajar Filsafat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun