Mohon tunggu...
Ahlan Mukhtari Soamole
Ahlan Mukhtari Soamole Mohon Tunggu... Ilmuwan - Menulis untuk menjadi manusia

Perjalanan hidup ibarat goresan tinta hitam yang mengaris di atas kertas maka jadilah penah dan kertas yang memberikan makna bagi kehidupan baik pada diri, sesama manusia dan semesta dan Ketekunan adalah modal keberhasilan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cak Nur, Politik dan Kejawaan

13 Februari 2019   20:10 Diperbarui: 13 Februari 2019   20:38 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Cak Nur mengungkapkan oposisi itu ada dua oposisi loyal dan oposisionalisme, oposisi loyal ialah oposisi yang masih setia terhadap negara dan membantu negara dalam mengarahkan dan mencapai tujuan secara kolektif berbeda ketika oposisi itu subjektif atau oposisionalisme maka penilaiannya sudah subjek dan menang sendiri yang berakhir dengan pemberontakan dan pembunuhan hal inilah yang harus selalu diantisipasi sebagai warga Negara yang plurasitik dan berbudaya yang luhur.

Cak Nur mengatakan dalam konteks peran partai politik membangun bangsa dan negara tak hanya bertumpu pada partai itu sendiri melainkan harus dikembalikan kepada kader partai yang menanamkan selalu indenpendensi di tubuh kader agar tak mudah bersikap menyimpang apalagi minim akan kognitif perjuangan partai untuk bangsa dan Negara, bukankah perjuangan bangsa dan negara adalah untuk membangun bangsa dan negara demi keadilan dan kesejahteraan.

Meskipun latar belakang Cak Nur yang sudah modernis dan progresif adalah beberapa hal menarik dari Cak Nur yang masih melekat yakni sikap primordialisme (yang bagi penulis semestinya tak sepatutnya diungkapkan semenjak kita bangsa Indonesia sudah menyatakan menjadi satu, satu bangsa dan tanah air dari Sabang sampai Merauke).

Cak Nur selalu mengangkat-angkat Suku Jawa sebagai Suku yang berpartisipasi besar terhadap bangsa dan negara misalnya mengacu pada Sumpah Pemuda yang berisi banyak orang Jawa begitu pun selalu mengangkat Suku Minangkabau yang banyak membantu dan membangun negara misalnya konsep Musyawarah Mufakat yang banyak lahir dari pemikiran Minangkabau padahal apabila ditelusuri banyak daerah dengan kebudayaan dan partisipasi membangun banga dan negara begitu kuat misalnya Indonesia Timur Sula Tidore Ternate Halmahera, Makassar, Bugis Mandar Toraja dll, NTT NTB Moluku banyak lahir tokoh-tokoh dalam perjuangan begitu pun nilai kefalsafatan yang lahir dari daerah masing-masing tersebut.

Inilah masih ada kelemahan dari Cak Nur yang bersikap primordialistik yang mengetengahi sentra partispasi bangsa secara sepihak padahal semestinya sudah satu jalan perjuangan, sehingga Cak Nur mengatakan bahwa peran bangsa di Nusantara ini didomonasi antara orang pedalaman dan orang laut (maritim) identik di pesisir.

Kebanyakan orang Pedalaman itu memiliki sikap bertahan sebagaimana mantan presiden Indonesia  Soeharto yang dianggap orang pedalaman karena hanya berorientasi pada administrasi dan membangun pemerintahan dari aspek fungsional tak heran pula suku Jawa banyak melahirkan para tentara karena mudah mengikut perintah atasan berbeda halnya dengan orang pesisir yang identik menyerang sebagaimana suku Minang Kabau, Manado yang suku Jawa Pesisir banyak melahirkan tokoh-tokoh intelektual, cendekiawan akademisi dalam berupaya membangun bangsa dan negara, pada hemat penulis di Moluku pun hal sama semisal di Sula Tidore Ternate dll  dan Sulawesi banyak masyarakat yang mengadopsi kulture pesisir sehingga banyak melahirkan tokoh perjuangan (karena menyerang) aktivis cendekiawan demikian perspektif politik Cak Nur yang sedikit dikonstruksi oleh penulis, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

*Penulis adalah Alumnus Universitas Karya Dharma Makassar/ Pegiat Belajar Filsafat, Kebangsaan dan kenegaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun