Mohon tunggu...
Siti Syarifa Ahda Syifa
Siti Syarifa Ahda Syifa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - (23107030099) Mahasiswa ilmu komunikasi uin sunan kalijaga

berita informatif

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Berorganisasi, antara Semangat dan Kelelahan

11 Juni 2024   12:34 Diperbarui: 11 Juni 2024   13:31 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berorganisasi, sebuah kata yang sering terdengar di telinga kita. Di sekolah, kampus, dan bahkan di lingkungan tempat tinggal, organisasi menjadi wadah bagi individu untuk berkarya, mengembangkan diri, dan menjalin pertemanan.

Namun, di balik semangat dan manfaatnya, menurut pengalaman saya sendiri berorganisasi juga tak luput dari rasa lelah dan penat. Bagi para pengurus dan anggota aktif, organisasi bisa menjadi 'rumah kedua' yang menuntut dedikasi, waktu, dan energi.

Lelah, Tapi Bermakna
Rasa lelah dalam berorganisasi bisa datang dari berbagai faktor. Beban kerja yang tinggi, rapat yang tak kunjung usai,dinamika internal , hingga kurangnya dukungan dan apresiasi bisa menjadi penyebabnya.

Namun,mungkin rasa lelah ini bukan berarti tanpa makna. Justru, di sinilah letak manfaat dari berorganisasi. Mengatasi rasa lelah dan menyelesaikan tanggung jawab bersama-sama dalam organisasi adalah kunci untuk membangun karakter, melatih kepemimpinan, meningkatkan kemampuan interpersonal dan kegiatan kita menjadi positif yang bermanfaat untuk kita ber sosial di masyarakat.

Tips Mengatasi Kelelahan dalam Berorganisasi:

1. Manajemen Waktu yang Efektif: Buatlah jadwal yang seimbang antara waktu untuk organisasi, belajar, dan waktu pribadi. Gunakan aplikasi pengingat atau kalender untuk membantu mengatur waktu.
2. Delegasikan Tugas: Jangan ragu untuk mendelegasikan tugas kepada anggota lain. Hal ini akan membantu meringankan beban kerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab anggota tim.
3. Istirahat yang Cukup: Luangkan waktu untuk beristirahat dan bersantai. Tidur yang cukup, berolahraga, dan melakukan hobi dapat mmembantu memulihkan energi dan fokus.
4. Berkomunikasi Terbuka: Jika merasa lelah atau stres, jangan ragu untuk berkomunikasi dengan anggota lain atau pengurus organisasi. Saling dukung dan bantu untuk menyelesaikan masalah bersama.
5. Evaluasi dan Penyesuaian: Luangkan waktu untuk mengevaluasi kinerja organisasi dan mengidentifikasi areas yang perlu diperbaiki. 

Lakukan penyesuaian strategi dan program untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.Berorganisasi bukan hanya tentang menyelesaikan tugas, tetapi juga tentang belajar dan berkembang bersama.Rasa lelah dan penat adalah bagian dari prosesnya.

Ketika kita memilih untuk berorganisasi kita perlu tahu resiko apa saja yang perlu di perhitungkan:

1. Beban Kerja dan Stres: Berorganisasi sering kali diiringi dengan beban kerja yang tinggi. Rapat, diskusi, dan tugas-tugas organisasi bisa menyita banyak waktu dan energi, yang dapat menyebabkan stres dan kelelahan.

2. Konflik dan Dinamika Internal: Dalam sebuah organisasi, pasti ada perbedaan pendapat dan kepentingan. Hal ini dapat memicu konflik dan dinamika internal yang kompleks, yang bisa memakan waktu dan energi untuk menyelesaikannya.

3. Kurangnya Dukungan dan Apresiasi: Tidak semua orang dalam organisasi selalu mendapatkan dukungan dan apresiasi atas kerja keras mereka. Hal ini dapat menimbulkan rasa kecewa dan demotivasi.

4. Keterbatasan Waktu dan Energi: Berorganisasi membutuhkan komitmen waktu dan energi yang besar. Bagi individu yang memiliki kesibukan lain, seperti kuliah, bekerja, atau mengurus keluarga, berorganisasi bisa menjadi beban tambahan.

5. Risiko Reputasi: Jika organisasi terlibat dalam masalah atau skandal, nama baik anggota dan pengurusnya juga bisa tercoreng. Hal ini dapat berdampak negatif pada kehidupan pribadi dan profesional.

Perlu Juga Untuk Menimbang Risiko dan Manfaat Untuk Diri Sendiri:
Sebelum memutuskan untuk bergabung dengan organisasi, penting untuk mempertimbangkan risiko dan manfaatnya dengan cermat.

Tanyakan pada diri sendiri:

  •  Apakah kamu memiliki waktu dan energi yang cukup untuk berkomitmen pada organisasi?
  • Apakah kamu siap untuk menghadapi konflik dan dinamika internal?
  • Apakah kamu mampu mengatasi stres dan kelelahan yang mungkin timbul?
  • Apakah kamu yakin dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi?
    Apakah kamu siap untuk menerima konsekuensi dari tindakan organisasi?

Bergabung dengan organisasi bukan berarti harus menerima semua risikonya.
Penting untuk memilih organisasi yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuanmu.
Pastikan kamu memahami visi, misi, dan nilai-nilai organisasi sebelum bergabung.

Tips Mengelola Risiko Berorganisasi:

  • Pilihlah organisasi yang sesuai dengan minat dan bakatmu.
  • Pahami visi, misi, dan nilai-nilai organisasi sebelum bergabung.
  • Atur waktu dan energimu dengan baik.
    Komunikasikan dengan baik dengan anggota dan pengurus lainnya.
  • Jangan ragu untuk meminta bantuan jika kamu merasa kewalahan.
  • Ingatlah bahwa kamu selalu dapat keluar dari organisasi jika kamu merasa tidak cocok.

Berorganisasi dapat menjadi pengalaman yang bermanfaat dan memperkaya hidup.
Dengan pertimbangan yang matang dan manajemen risiko yang tepat, kamu dapat memaksimalkan manfaat berorganisasi dan meminimalkan risikonya.
Ingatlah, kunci utama adalah memilih organisasi yang tepat dan mengelola diri dengan baik.

Terpenting adalah bagaimana kita bisa me manajemen waktu yang efektif, komunikasi terbuka, dan saling mendukung, kita dapat mengubah kelelahan menjadi motivasi dan kekuatan untuk mencapai tujuan bersama.
Ingatlah, organisasi yang sehat adalah organisasi yang mampu menyeimbangkan semangat dan tanggung jawab.

Jangan ragu sobat untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam organisasi, karena di sanalah kamu bisa menemukan makna dan manfaat yang tak ternilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun