Mohon tunggu...
Siti Syarifa Ahda Syifa
Siti Syarifa Ahda Syifa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - (23107030099) Mahasiswa ilmu komunikasi uin sunan kalijaga

berita informatif

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Diabetes: Bukan Sekedar Penyakit Gula, tapi Pahlawan Tersembunyi dalam Tubuh?

4 Juni 2024   08:19 Diperbarui: 4 Juni 2024   08:41 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diabetes, penyakit yang identik dengan pantangan gula. Tapi tahukah Anda, gula yang dimaksud bukanlah si manis di dapur, melainkan gula darah (glukosa)? Glukosa adalah sumber energi utama tubuh, diproduksi dari makanan dan dibawa oleh aliran darah ke sel-sel untuk digunakan. 

Nah, diabetes terjadi ketika sel-sel tubuh mengalami resistensi atau kekurangan hormon insulin, yang bertugas "membuka pintu" sel agar gula darah bisa masuk. Akibatnya, gula menumpuk di aliran darah, alih-alih memberi energi justru bisa menimbulkan masalah kesehatan.


Tapi tunggu dulu, jangan langsung berasumsi diabetes itu musuh. Insulin dan glukosa sebenarnya adalah tim pahlawan! Mari kita kupas lebih dalam:

Insulin: Sang Pengatur Andal: 

Diproduksi oleh pankreas, insulin bekerja seperti kunci yang membuka pintu sel, memungkinkan glukosa masuk dan digunakan untuk energi. Kadar gula darah yang terkontrol dengan baik membuat tubuh berenergi dan organ berfungsi optimal.

Glukosa: Sumber Energi Utama:

 Diperoleh dari makanan yang kita konsumsi, glukosa dipecah menjadi energi seluler. Otot, otak, dan organ vital lainnya bergantung pada glukosa untuk menjalankan fungsinya.

Nah, pada penderita diabetes, salah satu dari dua pahlawan ini mengalami masalah. Ada dua tipe diabetes yang paling umum:

Tipe 1: Tubuh tidak dapat memproduksi insulin sama sekali. Biasanya terjadi pada usia muda (anak-anak atau remaja) dan membutuhkan suntikan insulin seumur hidup.

Tipe 2: Tubuh mengalami resistensi insulin, sel-sel tidak lagi merespon insulin secara efektif. Ini bisa terjadi karena faktor genetik, gaya hidup kurang aktif, atau obesitas.

Gejala awal diabetes seringkali tidak kentara, seperti mudah haus, sering buang air kecil, penurunan berat badan, dan mudah lelah. Namun, jika dibiarkan, kadar gula darah tinggi dalam jangka panjang dapat merusak pembuluh darah dan saraf, berujung pada komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, kerusakan ginjal, dan gangguan penglihatan.

Lalu, bagaimana cara hidup berdampingan dengan diabetes? Ini dia kabar baiknya - diabetes bisa dikontrol!

Pola Makan Sehat:

 Kurangi asupan gula, karbohidrat sederhana, dan lemak jenuh. Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan protein tanpa lemak.

Olahraga Teratur: 

Perbanyak Aktivitas Fisik: Kurangi kebiasaan duduk berlama-lama. Biasakan jalan kaki atau bersepeda ke tempat tujuan terdekat.

Jaga Berat Badan Ideal: 

Pertahankan berat badan sehat dengan pola makan dan olahraga teratur.

Istirahat Cukup: 

Tidur yang cukup (7-8 jam per malam) dapat membantu mengatur kadar gula darah.

Kelola Stres: Cari cara sehat untuk mengatasi stres, seperti yoga, meditasi, atau curhat ke orang terdekat.

Minum Obat Sesuai Anjuran Dokter:

Jika diperlukan, obat-obatan diabetes dapat membantu mengontrol kadar gula darah.

Mengelola diabetes memang membutuhkan komitmen, tapi bukan berarti Anda tidak bisa hidup normal. Pikirkanlah diabetes sebagai kesempatan untuk hidup lebih sehat dan mengenal tubuh Anda lebih baik. Dengan pola hidup sehat dan pengobatan yang tepat, Anda tetap bisa beraktivitas, meraih mimpi, dan menjalani hidup yang berkualitas.


Pola hidup sehat dan kontrol diabetes sangat penting karena dapat mengurangi risiko komplikasi serius yang terkait dengan penyakit ini, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, gangguan penglihatan, dan kerusakan saraf. Dengan mengatur pola makan, berolahraga secara teratur, mengelola stres, dan memantau kadar gula darah secara teratur, seseorang dapat menjaga gula darah tetap stabil dan mencegah lonjakan yang berbahaya. Selain itu, pola hidup sehat juga dapat meningkatkan energi, mood, dan kualitas tidur seseorang secara keseluruhan.

Ingat, diabetes bukanlah akhir segalanya. Ini adalah kesempatan untuk menjadi pahlawan bagi diri sendiri. Jangan panik dan Ubah gaya hidup kurang sehat menjadi lebih sehat lagi, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Kontrol sekarang atau kapan lagi?

Sebaiknya sobat kompasioner lebih hati hati jika merasa Sering haus dan buang air kecil? Berat badan turun drastis? Luka yang susah sembuh? Ini bisa jadi sinyal adanya gangguan gula darah. Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah penglihatan kabur, sering kesemutan, dan mudah lelah.

Jika Anda mengalami beberapa gejala ini, jangan anggap enteng! Segera lakukan pemeriksaan gula darah untuk mengetahui kondisi Anda. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi diabetes jangka panjang, seperti penyakit jantung, stroke, kerusakan saraf, dan gangguan ginjal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun